Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mahasiswa Tewas Tenggelam Saat Liburan, Jasadnya Ditemukan Terjepit Batu di Dasar Sungai

Kompas.com - 26/12/2020, 18:50 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib naas dialami SM (21), seorang mahasiswa di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Pasalnya, saat sedang liburan bersama kerabatnya di kawasan wisata alam Curug Batu Blek, Desa Sentana Mekar, Kecamatan Cisayong, ia justru tewas tenggelam.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (24/12/2020) lalu. Sebelum kejadian, korban diketahui sedang berenang di sungai di kawasan wisata tersebut.

Saat berenang itu, korban awalnya sempat muncul ke permukaan air untuk melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arah sepupunya.

Namun, setelah menenggelamkan diri lagi ke dalam air, korban justru tak kembali terlihat ke permukaan.

Baca juga: Mahasiswa Tewas Terseret Arus Curug Batu Blek Tasikmalaya

Menyadari SM tak kembali muncul ke permukaan, sepupu korban bernama Rahmat Citra Kusuma (33) lalu berteriak minta tolong untuk meminta bantuan.

Tak lama kemudian warga datang untuk membantu melakukan evakuasi. Tapi karena arus sungainya cukup deras, upaya pertolongan tersebut gagal dilakukan.

"Saya dan adik saya langsung meminta tolong warga membantu mencari korban. Cukup cepat juga warga pada datang. Namun, sepupu saya tak bisa tertolong," katanya, Jumat (25/12/2020).

Ditemukan terjepit batu

Ketua RT Pasirmala Curug Badak, Aang membenarkan peristiwa tersebut.

Setelah mendapat laporan itu, warga dan petugas langsung melakukan pencarian korban di sekitar lokasi kejadian.

Sekitar dua jam kemudian, jasad korban berhasil ditemukan. Namun naasnya, sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Kemungkinan korban terbawa arus air dan kehabisan napas. Kemarin bersama Tim Inafis Polresta Tasikmalaya dan warga menemukan jenazah korban di dasar sungai terjepit batu dengan kedalaman sampai 4 meter," jelasnya.

Baca juga: Video Viral Seorang Polwan Gendong Bayinya Saat Mengamankan Natal, Ini Faktanya

Setelah korban berhasil dievakuasi, kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Aang menambahkan, di lokasi tersebut sebenarnya sudah ada larangan untuk berenang bagi para pengunjung.

Namun demikian, biasanya banyak pengunjung yang tak mengindahkan larangan tersebut.

"Larangan berenang ada. Namun, kebanyakan pengunjung suka memaksakan untuk berenang," kata dia.

Penulis : Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor : Krisiandi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com