Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2020: Kasus Kriminalitas di Banten yang Bikin Heboh, Madu Palsu hingga Praktik Aborsi

Kompas.com - 26/12/2020, 11:17 WIB
Rasyid Ridho,
Khairina

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sejumlah kasus kriminal di Banten yang bikin heboh sepanjang tahun 2020. seperti kasus madu palsu dan praktek aborsi di Pandeglang,

Berikut rangkuman tiga kasus kriminal yang menonjol di wilayah hukum Polda Banten.

Mahasiswa paksa 14 siswi SMP kirim foto dan video bugil

Direktorat Kriminal Khusus Polda Banten mengamankan seorang pria berinial RK (22) seorang mahasiswa yang memaksa dan menipu 14 gadis SMP untuk mengirikan foto dan video bugil.

RK juga menggunakan foto dan video tersebut sebagai koleksi untuk berfantasi seksual.

Akibatnya, RK ditangkap polisi pada Kamis (13/8/2020), karena telah menyimpan bahkan menyebarkan foto dan video gadis SMP yang masih di bawah umur.

Baca juga: Mahasiswa yang Koleksi Video Bugil 14 Siswi SMP untuk Fantasi Ternyata Sudah Beraksi Sejak 2019

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten Kombes Pol Nunung Syafrudin mengatakan, RK awalnya menggunakan akun Facebook (FB) palsu untuk berkenalan dengan korban.

Untuk melancarkan aksinya, RK mengaku sebagai seorang perempuan. Setelah mendapatkan nomor ponsel korban, RK mulai mengobrol melalui WhatsApp.

"Dengan bujuk rayu, pelaku meminta korbannya untuk mengirimkan foto dan video tanpa busana," kata Nunung

RK juga mengancam kepada para korbannya akan santet jika tidak menuruti perintahnya.


Praktik aborsi di Pandeglang

Klinik Sejahtera di Lingkungan Cipacung, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang digerebek polisi pada 26 Oktober 2020.

Polisi mendapatkan informasi bahwa di klinik tersebut melayani praktik aborsi.

Alhasil, tiga orang diamankan yakni NN (53) pemilik klinik, E (38) karyawan, dan Ry (23) pasien.

Baca juga: Klinik Aborsi di Pandeglang Terbongkar, 3 Orang Diamankan Termasuk Bidan

Dari keterangan NN, pemilik klinik sekaligus bidan, praktik aborsi sudah dilakukan sejak 2006 atau sudah 14 tahun dengan pasien mencapai ratusan.

Pasien yang datang harus merogoh kocek Rp 2,5 juta.

Pasien yang datang tidak hanya dari wilayah Pandeglang bahkan se-Banten.

"Dari keterangan tersangka NN, sudah lebih 100 kali melakukan aborsi di Klinik Sejahtera," ujar Dirkrimsus Polda Banten Kombes Pol Nunung Safruddin.

Penjual mie ayam produksi madu palsu

Pada bulan November, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten mengungkap rumah produksi madu palsu yang mencatut nama Baduy.

Tiga orang tersangka diamankan termasuk bosnya yakni MS (47) yang sebelumnya berjualan mie ayam di wilayah Tanah Abang, Jakarta.

MS tak membutuhkan banyak karyawan untuk menjalankan bisnisnya.

Madu palsu terbuat dari molases, glukosa, dan fruktosa agar terlihat seperti madu asli.

Dalam satu tahun, MS dapat mengantongi keuntungan dari menjual madu palsu itu sebesar Rp 8 miliar.

Baca juga: Jangan Sampai Beli Madu Palsu, Ini Saran BPOM Serang Sebelum Membeli

MS menjual madu dalam bentuk jeriken dengan harga Rp 660.000.

Madu dijual ke wilayah Banten, bahkan sudah ke seluruh pulau jawa.

Kapolda Banten Irjen Pol Fiadar saat memberikan keterangan kepada media mengatakan, pelaku memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk memproduksi dan menjual madu palsu sebagai suplemen daya tahan tubuh.

"Kasihan masyarakat kemarin ada Covid-19 merasa yakin kalau madu menjadi obat yang paling mujarab untuk menjaga daya tahan tubuh. Ternyata madunya madu palsu," kata Finadar Selasa (10/11/2020).

Madu palsu yang diproduksi oleh MS berbahaya dan akan timbul penyakit tertentu jika dikonsumsi secara terus menerus.

"Bila madu ini dikonsumsi secara berkepanjangan, dapat menyebabkan diabetes atau kencing manis, obesitas dan gangguan pencernaan," kata Kabid SDM dan Kefarmasian Dinkes Banten Akhrul Aprianto, Selasa (10/11/2020).

Bahkan, madu palsu juga dapat menyebabkan kematian.

"Dapat menyebabkan penyakit hipolic dan keracunan hingga dapat menyebabkan kematian," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com