Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mantri Hutan Babak Belur Dianiaya Pencuri Kayu, Setelah Tak Berdaya Dibuang ke Sawah

Kompas.com - 25/12/2020, 18:33 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib naas dialami SY (50), seorang Mantri Perhutani yang bertugas di Pos Magersaren di kawasan hutan wilayah Desa Nglebur, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Pasalnya, ia babak belur setelah dianiaya komplotan pencuri kayu pada Selasa (15/12/2020) sekitar pukul 23.45 WIB.

Asisten Perhutani (Asper) KPH Cepu wilayah Desa Nglebur, Sahari mengatakan, saat kejadian itu korban baru saja kembali ke pos penjagaan setelah melakukan patroli di kawasan hutan dengan menggunakan sepeda motor.

Tak berselang lama, komplotan pencuri kayu yang berjumlah sekitar 10 orang datang dengan membawa senjata tajam jenis parang.

Mereka lalu melakukan penganiayaan kepada korban secara membabi buta di dalam pos tersebut.

"Korban juga diancam dengan ditodong pistol. Hidung korban juga disayat senjata tajam. Uang Rp 1,9 juta di dompet juga diambil berikut ponsel korban. Saat itu korban sendirian," kata Sahari, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: Kisah Mantri Hutan Dianiaya, Ditodong Pistol, Diseret, Dibuang ke Sawah oleh Komplotan Pencuri Kayu

Diikat dan dibuang ke sawah

Karena kalah jumlah, saat itu korban hanya bisa pasrah ketika dilakukan penganiayaan oleh para pelaku.

Saat korban sudah tak berdaya tersebut, kaki dan tangan SY lalu diikat.

Ia kemudian diseret keluar pos sejauh 20 meter dan dibuang ke area persawahan jagung.

Setelah itu, pelaku pergi untuk melakukan aksi pembalakan liar di lokasi tersebut.

"Beruntung, saat subuh korban bisa melepaskan ikatan di kakinya. Korban kemudian berlari menuju rumah dinasnya sekitar 3 kilometer. Istrinya kemudian melepaskan ikatan tangan. Korban selanjutnya dibawa ke Puskesmas. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Perhutani dan kepolisian," kata Sahari.

Polisi lakukan penyelidikan

Sahari menambahkan, selain melakukan penganiayaan itu pelaku juga melakukan pembalakan kayu sonokeling berukuran besar di area hutan tersebut.

Pohon tersebut ditebang dengan menggunakan gergaji mesin jenis senso lalu diangkut menggunakan truk yang telah disiapkan.

"Data awal ada dua pohon sonokeling berukuran besar yang ditebang para pelaku. Para pelaku cukup lihai karena gergaji mesin telah dimodifikasi sehingga suaranya teredam tidak terdengar," kata Sahari.

Baca juga: Kisah Kadek Kehilangan Uang Rp 94 Juta, Tercecer di Jalan Raya gara-gara Lupa Menutup Tas

Kasat Reskrim Polres Blora AKP Setiyanto mengaku sudah mendapat laporan terkait kasus penganiayaan dan pencurian kayu tersebut.

Saat ini, pihaknya masih melakukan pendalam penyelidikan untuk memburu para pelaku.

"Kasus ini masih didalami. Pencurian kayu sonokeling dengan menganiaya mantri hutan, pelaku lebih dari sepuluh," kata Setiyanto.

Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Khairina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com