Kepergian Sukamti menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.
Sebab, perempuan yang telah 11 tahun menjadi TKW itu merupakan tulang punggung keluarga semenjak bercerai dengan suaminya.
Demi menghidupi keluarga, selama lima tahun Sukamti bekerja sebagai pekerja informal di Singapura.
Selanjutnya dia berpindah ke Malaysia untuk menjadi asisten rumah tangga selama enam tahun.
Di mata keluarganya, Sukamti dikenal sebagai sosok pekerja keras dan bertanggung jawab.
"Sukamti adalah salah satu figur ibu yang menyayangi anak-anaknya. Setiap bulan rajin kirim uang dan berkomunikasi dengan keluarga. Rumahnya kini juga sudah mulai diperbaiki perlahan. Kasihan kedua anaknya, ditinggalkan di saat usia muda," tutur Masrukin.
Masrukin mengatakan, almarhumah berencana pulang ke Indonesia pada bulan April nanti untuk menikahkan anaknya.
Rupanya Sukamti pulang lebih awal dalam kondisi tak bernyawa.
Baca juga: Kisah Pilu Bocah 7 Tahun, Tewas Ditabrak Dump Truck Saat Bermain Sepeda, Polisi Belum Temukan Pelaku
Pemulangan difasilitasi oleh Disnakertrans Grobogan bekerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Kedatangan jasad Sukamti disambut jerit tangis histeris keluarganya.
Putra Sukamti yang masih duduk di bangku SMA, Alvian Febriyanto (16) tampak histeris melihat jasad ibundanya.
Begitu pula dengan kakak Alvian, Dita Veratami (25). Tangis Dita pecah begitu menyaksikan peti jenazah ibundanya dibuka.
Jasad Sukamti kemudian dishalatkan dan dimakamkan di pemakaman umum setempat.
Sumber: Kompascom (Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan