Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah TKW yang Tewas Dalam Kecelakaan Saat Pangku Bayi Striker Timnas Malaysia

Kompas.com - 25/12/2020, 16:48 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Ibu dua anak itu kemudian dibawa menuju kampung halamannya menumpang ambulans Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Begitu sampai di rumah duka, suara tangis histeris keluarga dan kerabat pecah menyambut kedatangan bungsu dari tujuh bersaudara itu.

Kegelisahan keluarga dalam penantian panjang menunggu sosok yang sangat dicintainya itu kini terlunaskan sudah.

Tak hanya Alvian yang terlihat sangat terpukul saat itu. 

Kakak perempuannya satu-satunya Sukamti, Dita Veratami (25), juga tak kuasa menahan tangis menyaksikan peti jenazah ibundanya dibuka.

Baca juga: 32 Calon TKW Dievakuasi dari Penampungan Ilegal di Pasar Rebo

Dita yang rencananya hendak dinikahkan oleh ibundanya beberapa bulan lagi itu hanya bisa pasrah duduk di atas lantai rumahnya.

Selama ini Sukamti adalah tulang punggung keluarga setelah bercerai dengan suaminya.

Sementara kedua orangtua Sukamti adalah petani kecil yang sudah lama meninggal dunia.  

Berikhtiar ingin mengubah strata hidup menjadi lebih baik, 11 tahun silam, Sukamti pun akhirnya memutuskan untuk merantau ke negara lain menjadi TKW.

Awalnya Sukamti adalah  pekerja informal selama 5 tahun di Singapura. Namun setelah itu ia kemudian kembali bekerja sebagai asisten rumah tangga di Malaysia selama 6 tahun.

"Bulan April almarhum akan pulang ke Indonesia menikahkan anaknya. Sehari sebelum kecelakaan, Sukamti menelepon saya meminta supaya kedua anaknya setiap hari rajin bersih-bersih rumah. Siapa sangka itu adalah firasat. Kami sudah ikhlas," ungkap Masrukin.

Baca juga: TKW Asal Grobogan Meninggal karena Kecelakaan Tunggal di Malaysia

Dijelaskan Masrukin, di mata keluarga serta warga, Sukamti  dikenal sebagai seorang pekerja keras yang bertanggungjawab menyokong kehidupan keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com