KOMPAS.com - Penumpang KM Lambelu nekat melompat ke laut saat kapal yang mereka tumpangi dilarang bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Selasa (7/4/2020).
Larangan diberlakukan setelah tiga kru kapal milik Pelni tersebut diduga positif Covid-19. Tiga orang yang terindikasi Covid-19 adalah satu petugas kantin dan dua orang ABK kapal.
Kasus tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com di tahun 2020.
Kapal tersebut tiba di perairan Maumere Kabupaten Sikka pada Senin (6/4/2020) sekitar pukul 02.30 Wita.
Baca juga: Update Covid-19 NTT: Tambah 12 Kasus Positif, Mayoritas Klaster KM Lambelu
Mereka membawa 233 penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) dari Tarakan, Kalimantan Timur.
Mereka menjalani rapid test virus corona baru yang dilakukan saat kapal lego jangkar tak jauh dari Dermaga Lorens Say, Maumere, Kabupaten Sikka.
Setelah rapid test dilakukan, petugas medis langsung mengambil cairan tenggorokan tiga orang yang terindikasi Covid-19.
Rencananya spesimen akan dikirim ke Makassar karena kapal dan tiga orang tersebut akan kembali ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Bendera Kuning Diturunkan, KM Lambelu Dinyatakan Bebas Covid-19
Mereka berkumpul di dek kapal dan beteriak memohon agar pemerintah setempat mengizinkan KM Lambelu bersandar.
Lima penumpang yang menggunakan jaket pelampung terlihat melompat ke laut dan berusaha berenang ke daratan.
Kepanikan penumpang terekam dalam video yang beredar di media sosial.
Baca juga: ABK KM Lambelu dan Ibu Usai Melahirkan di Baubau Positif Corona
Melihat lima penumpang melompat ke laut, Pemerintah Kabupaten Sikka mengizinkan KM Lambelu bersandar dengan sejumlah syarat.
Saat tahu diizinkan bersandar, lima penumpang yang lompat ke laut berenang kembali ke kapal. Mereka selamat.
Selasa malam, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengizinkan kapal tersebut bersandar karena alasan kemanusiaan.
Baca juga: Bertambah 66, Kru KM Lambelu yang Positif Covid-19 Kini Jadi 92