Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Kota Bandung, Wali Kota Oded Sebut karena Debit Air Terlalu Besar

Kompas.com - 25/12/2020, 11:16 WIB
Putra Prima Perdana,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Oded M Danial meninjau sejumlah titik di Kota Bandung yang tergenang air saat hujan deras, Kamis (24/12/2020), di antaranya adalah Jalan Dr Djundjunan atau Jalan Pasteur dan Jalan Pagarsih.

Oded mengatakan, keberadaan tol air di lokasi Jalan Pasteur dan Jalan Pagarsih yang dibangun pada masa kepemimpinan Wali Kota Bandung sebelumnya, Ridwan Kamil, kurang maksimal karena debit air terlalu besar.

"Kalau hujannya dengan debit air yang tidak terlalu besar saya kira sudah bagus, jadi karena terlalu besar debit airnya jadinya banjir," kata Oded di Jalan Pasteur, Jumat (25/12/2020).

Lebih lanjut Oded menambahkan, pihaknya akan menambah metode-metode dan teknologi lainnya untuk mengatasi banjir di Kota Bandung.

Baca juga: Banjir Juga Landa Ujungberung Bandung, Tembok Sungai Roboh, 3 Bangunan Rusak

"Kita dengan PU sedang mengupayakan, di samping tol air, kita juga sedang mengupayakan sumbur imbuhan dalam. Kita terus berupaya untuk menangani banjir ini terus kita lakukan dengan berbagai metode," ungkapnya.

Relokasi

Sementara itu, Oded juga memberikan opsi relokasi untuk beberapa empat kepala keluarga (KK) yang rumahnya tergerus aliran sungai akibat hujan deras kemarin.

"Untuk bangunan yang tergerus kita juga belum ada anggaran (untuk memperbaiki). Kita  tawarkan kepada empat KK itu pindah ke rumah susun dan ada satu KK yang siap pindah ke rusun. Saya berharap masyarakat harus mengikuti arahan pemerintah agar mereka tidak menghadapi hal serupa seperti itu," ungkapnya.

Oded mengatakan, rumah rumah di bantaran sungai kebanyakan menyalahi aturan.

"Itu tidak boleh," tegasnya.

Oded berharap, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai mau ditata oleh Pemkot Bandung agar tidak ada lagi kejadian rumah tergerus.

Baca juga: Dampak Banjir di Bandung, 150 Rumah dan Puluhan Percetakan di Cibadak Terendam

"Kalau kita mau ideal, mereka (yang tinggal di bantaran sungai) ditata dan dipindahkan. Sebagai pemerintah harus mempersiapkan tempat bagi mereka, ini yang harus kita tetap upayakan. Kedua, kesadaran masyarakat sekarang juga dari 4 KK itu ditawarkan untuk pindah tidak mau. Sementara infrastruktur dari pemerintah disediakan, tapi dari sisi lain juga kesadaran masyarakat yang kurang," tuturnya.

Oded pun mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung yang tinggal di bantaran sungai untuk selalu waspada di tengah-tengah musim penghujan.

"Masyarakat harus waspada dan hati-hati menghadapi musim penghujan ini terutama yang berada di pinggiran bantaran sungai," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com