Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Katolik Tertua di Kota Semarang Itu Bernama Gereja Gedangan...

Kompas.com - 25/12/2020, 06:51 WIB
Riska Farasonalia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 Dibangun tahun 1870

Dia menceritakan pada tahun 1808 Pastor Lambertus Prinsen dikirim dari Belanda ke Hindia Belanda sebagai pendeta untuk Semarang dan beberapa permukiman sekitarnya.

"Saat itu peletakan batu pertama baru dilakukan oleh Pastoor Lijnen pada tahun 1870 dan selesai dibangun pada tahun 1875," ujarnya.

Sedangkan, gedungnya dirancang oleh seorang arsitek Belanda, bernama W.I. Van Bakel.

"Pada 1873 menara yang sudah terpasang sempat roboh, karena tiang yang terbuat dari batu bata tidak kuat menahan beban. Akhirnya, dibangun kembali dengan batu bata yang diimpor dari Belanda," ceritanya.

Baca juga: Pesan Damai di Balik Kehadiran Banser dan Gusdurian Saat HUT Gereja Katolik di Majenang

Memasuki ruangan gereja disuguhi interior khas Eropa abad XII-XVI dengan gaya arsitektur neogotik.

"Semua interiornya mulai didatangkan langsung dari luar negeri pada tahun 1880. Kebanyakan impor, tapi lantainya sudah pernah diganti karena banjir. Jadi sudah tiga kali perombakan terakhir 2007 ada penggantian keramik lantai. Dulu pakai marmer, lalu keramik dari Itali dan terakhir keramik dari Indonesia," katanya.

Baca juga: Sambangi Gereja Blenduk di Malam Natal, Gus Yaqut: Saya Menteri Agama untuk Semua Agama

Patung tokoh agung didatangkan dari Jerman

Di dalam ruangan gereja terdapat empat patung tokoh agung dari perjanjian lama dan baru yakni Abraham, St Petrus, St Paulus, dan Imam Melkisedek.

Patung tersebut secara khusus didatangkan langsung dari Jerman untuk menghiasi altar lama di atas Tabernakel atau tempat penyembahan.

Sedangkan di atas altar ruang gereja terdapat art-glass St Yusuf sebagai sosok pelindung Gereja Katolik Gedangan yang berusia ratusan tahun.

Pipa orgel

Orgel Pipa di Gereja GedanganKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Orgel Pipa di Gereja Gedangan
Menariknya, ada orgel pipa atau alat musik gerejawi yang saat itu digunakan untuk menunjang liturgi masih tampak terawat meski telah termakan usia.

Di salah satu sudut ruangan gereja diletakan batu nisan Mgr Lijnen pendiri gereja tepat diatasnya berdiri Patung Hati Kudus Yesus yang terbuat dari kayu.

Dinding sisi kanan dan kiri ruangan juga dihiasi karya seni ukiran 14 stasi Jalan Salib Tuhan yang mengisahkan perjalanan Yesus dan juga lukisan Triforium bagian dari interior.

"Gereja ini memiliki dua buah lonceng yang dibunyikan setiap setengah jam sebelum misa dimulai. Kedua lonceng itu berukuran berbeda, satunya lonceng besar dan satunya lagi lonceng kecil," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com