Padilah mengatakan, selama helatan pilkada ditemukan banyak kegiatan yang tidak mematuhi protokol Covid-19 seperti jarang menggunakan masker dan terjadi kerumunan massa.
“Sangat-sangat tidak mematuhi. Coba lihat di jalan-jalan orang enggak pakai masker, berkumpul dan lain-lain,” ungkap dia.
Baca juga: Ledakan Kapal Tunda di Samarinda, 1 Pekerja Tewas, Lainnya Terluka
Lonjakan kasus tertinggi usai Pilkada, kata Padilah, terjadi di tiga daerah yakni Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara.
Hanya dirinya tak menyebut jumlah persentasi kenaikan karena fluktuatif.
Tak hanya masyarakat umum, para penyelenggara juga terpapar usai Pilkada.
Misalnya di Samarinda, sebanyak 25 staf dan 2 komisioner KPU Samarinda juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Isolasi Mandiri, Wali Kota Samarinda Sering Jemur Pagi dan Minum Jus Jeruk
Sebanyak 10 staf tengah menjalani perawatan di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kaltim.
Sedang staf lain yang tak memiliki gejala sakit menjalani isolasi mandiri di rumah.
Tak hanya Samarinda, daerah lain seperti Kutai Kartanegara, Balikpapan dan Paser juga puluhan Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pegawai dan komisioner KPU juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.