Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Terus Menumpuk, DIY Tawarkan Pengelolaan Sampah ke Investor

Kompas.com - 24/12/2020, 07:21 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan pagi tadi sudah bisa beroperasi kembali untuk membuang sampah.

Karena sampah telah menumpuk truk pengangkut sampah harus bekerja ekstra, mengambil tumpukan sampah di depo-depo penampungan sampah yang tersebar di Kota Yogyakarta.

Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan sejak pagi hari ini TPST Piyungan sudah bisa digunakan.

"Sudah bisa (digunakan) mulai hari ini tadi pagi. Karena sudah boleh (membuang) berarti armada-armada sampah wira-wiri yang biasa 2 kali kini bisa 4 kali supaya bisa cepat bersih," kata Aji ditemui di kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Menggarap Potensi Energi Listrik dari Sampah Perkotaan

Sudah ada yang berminat

Lanjut Aji, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki rencana untuk menawarkan pengelolaan sampah kepada investor.

Menurut sekda jika sampah hanya ditumpuk semua daerah dapat melakukannya.

"Rencana besar kami tawarkan ke investor untuk melakukan pengelolaan sampah. Kalau numpuk sampah setiap tempat bisa jadi tempat penumpukan," kata dia.

Lanjut Aji sudah ada beberapa tempat pengelolaan sampah presentasi di hadapan pemerintah DIY.

Dalam presentasi tersebut ada yang mengolah sampah menjadi konblok, ada yang dibuat sebagai bahan baku arang.

“Jadi sampah diolah di tempat pengelolaan sampah itu, sudah ada beberapa yang mempresentasikan ada yang diolah jadi konblok, ada juga yang diolah jadi arang,” ujar dia.

Baca juga: Yogyakarta Darurat Sampah akibat TPST Piyungan Ditutup, Depo-depo Sampah Penuh hingga Pilih Tutup

Pemilahan sampah

Namun sekarang ini sebelum rencana itu terwujud pihaknya menghimbau kepada masyarakat DIY untuk melakukan penyortiran sampah. Sampah dibedakan masuk kategori sampah organik atau nonorganik.

Menurutnya sosialisasi pemilahan sampah tersebut sudah dilakukan di berbagai organisasi mulai dari sekolah, lingkup RT/RW, dan juga PKK.

“Kalau tidak dilakukan pemisahan masalah sampah akan terus ada mungkin Gunungkidul dan Kulonprogo belum merasakannya karena tempat pembuangan masih luas. Sosialisasi juga sudah dilakukan agar ada bank sampah,” katta dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com