Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Bayi di Kota Medan Terinfeksi HIV/AIDS

Kompas.com - 23/12/2020, 20:44 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Jumlah kasus HIV/AIDS terus bertambah. Saat ini totalnya di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 21.000 kasus.

Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah menilai, sosialisasi mengenai bahaya dan upaya pencegahan penyakit menular ini perlu ditingkatkan.

Musa meminta Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Provinsi Sumut giat meningkatkan kesadaran masyarakat.

Pemprov Sumut akan menyurati kabupaten dan kota agar ikut melakukan sosialisasi informasi HIV/AIDS dan kepada masyarakat yang terjangkit. Dia berharap segera melaporkan diri untuk didata dinas terkait. 

"Kasusnya terus bertambah, bahkan bayi yang baru lahir pun ada yang terkena dari orangtuanya. Penting kita lakukan adalah bagaimana orang yang terjangkit mau melaporkan diri, supaya bisa didata. Diberi informasi dan pengobatan," kata Musa usai menerima audiensi pengurus KPAD Sumut di rumah dinasnya, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Program Pengendalian HIV/AIDS dan IMS Banten Raih Penghargaan dari Kemenkes

Wakil Ketua KPAD Sumut Ikrimah Hamidy mengharapkan ada sinergi dari seluruh pemegang kebijakan untuk melakukan pencegahan melalui sosialisasi.

Misalnya, Dinas Pendidikan bisa menekankan sekolah-sekolah untuk megedukasi tentang HIV/AIDS kepada siswa dan guru. Alasannya, milenial merupakan kelompok yang paling besar persentase tertularnya saat ini.

"Infeksi paling banyak persentasenya adalah kalangan milenial, anak sekolah hingga mahasiswa. Perlu dilakukan sosialisasi kepada kaum milenial mulai anak sekolah dan guru-guru," kata Ikrimah.

Pihaknya telah mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) penanggulangan HIV/AIDS kepada DPRD Sumut. Salah satu poinnya adalah tentang tes HIV/AIDS untuk calon pengantin. Tujuannya, apabila ada calon pengantin yang terinfeksi bisa segera ditangani dan diambil tindakan. Hal ini dinilai bisa mengurangi kasus penularan dari orangtua kepada bayinya. 

"Orang terinfeksi bukannya tidak bisa menikah, tapi harus dengan perlakuan dan protokol khusus. Di Kota Medan ini, ada 200 lebih bayi yang terinfeksi," ungkapnya.

Target three zero di 2030

Sejak 1988, HIV/AIDS menjadi musuh besar kesehatan, baik di dunia maupun di Indonesia.

Untuk itu, seluruh elemen masyarakat diharapkan berperan aktif menyukseskan ‘Three Zero pada 2030’ yang menjadi target pemerintah dalam menanggulanginya.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumut sekaligus Ibu Asuh ADHA, Nawal Lubis mengatakan, kolaborasi harus diperkuat menuju akhir AIDS 2030.

Target Three Zero harus berhasil dengan tidak ada lagi kasus baru, tidak ada lagi kematian akibat AIDS dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA maupun ADHA.

Berdasarkan laporan perkembangan HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual Triwulan II 2020, estimasi ODHA di Indonesia mencapai 543.100 orang.

Baca juga: Kisah Rizti, 9 Tahun Dampingi Suami Pengidap HIV/AIDS, hingga Bangun Komunitas Pita Merah

 

Tujuh provinsi terbanyak dengan jumlah HIV/AIDS kumulatif sejak 1988 hingga Juni 2020 berturut-turut adalah DKI Jakarta 68.119 orang, Jawa Timur 60.417 orang, Jawa Barat 43.174 orang, Papua 37.662 orang, Jawa Tengah 36.262 orang, Bali 22.427 orang dan Sumut 20.487 orang.

“Ada 20.000 lebih kasus di Sumut. Kita harus kerja keras menekan jumlah kasus baru. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Medan Plus, Forum Peduli AIDS dan seluruh pihak yang mendukung perjuangan mengakhiri HIV/AIDS,” kata Nawal saat memperingati Hari AIDS Sedunia di Yayasan Medan Plus.

Ia lalu memotivasi para ODHA dan ADHA agar selalu bersemangat dan optimistis menjalani hidup.

Kepada masyarakat, Nawal mengajak agar memberikan dukungan, bukan memberi stigma buruk dan diskriminasi.

Direktur Medan Plus Erwin mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran Nawal, Wakil Ketua TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari dan Dinas Kesehatan Sumut yang senantiasa memberi dukungan dan kolaborasi.

Baca juga: Dinkes Nunukan Akui 2 Penderita HIV/AIDS Meninggal karena Terlambat Temukan Kasus

 

Bagi dia, Hari AIDS bukan hanya seremonial yang diperingati setiap tahun, namun punya makna tersendiri baginya yang telah menjadi ODHA selama 17 tahun.

"Insya Allah sehat, saya harap siapapun yang berjuang bisa survive dan tetap semangat. Jangan mudah menyerah dengan tantangan dari masyarakat, baik stigma dan diskriminasi,” pesan Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com