Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Dugong yang Terdampar Penuh Luka Dirawat dan Diberi Minum Susu

Kompas.com - 23/12/2020, 18:04 WIB
Heru Dahnur ,
Khairina

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com-Bayi dugong yang ditemukan terdampar dengan kondisi penuh luka kini masih dalam perawatan di Pantai Tongaci, Sungailiat, Kepulauan Bangka Belitung.

Tim relawan memberi asupan susu bayi untuk memulihkan mamalia laut yang dilindungi negara tersebut.

"Kondisinya mulai membaik. Kami beri susu bayi karena dugong ini mamalia dan masih bayi," kata aktivis Animal Lovers Bangka Belitung Island (Alobi), Valentino, kepada Kompas.com, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Bayi Dugong Penuh Luka Terdampar di Bangka Barat

Dia menuturkan, hewan bernama latin Dugong dugon yang kerap disebut duyung itu berumur sekitar dua bulan.

Bayi dugong diduga terpisah dari induknya karena terbawa arus dan badai musim utara.

Dugong hidup berkoloni di perairan laut dangkal di sepanjang pantai timur Sumatera.

Valentino berharap, masyarakat khususnya nelayan tidak melakukan perburuan dan menjual daging dugong untuk konsumsi.

"Jumlahnya sudah tak banyak lagi. Harapannya setiap orang ikut peduli dengan tidak membeli daging dugong dan melapor pada pihak berwenang jika ada temuan," ujar Valentino.

Baca juga: Anak Dugong Terjerat Jaring Nelayan, Terpisah dari Induknya

Selain itu, yang tak kalah penting, kata Valentino, menjaga padang lamun yang menjadi habitat dugong.

Daun dan rizoma lamun menjadi pakan utama dugong sehingga berperan penting dalam upaya pelestariannya.

"Aktivitas yang bersifat destruktif terhadap padang lamun ini agar diperhatikan aparat berwenang," pesannya.

Diberitakan sebelumnya, bayi dugong berkelamin jantan ditemukan terdampar dan sempat dikuasai nelayan setempat hampir sepekan lamanya.

Dari Bangka Barat, bayi dugong kemudian dievakuasi untuk menjalani perawatan sebelum dilepasliarkan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com