Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbar Kehilangan 8.015 Hektar Hutan, Diduga karena Izin Pembukaan Lahan

Kompas.com - 23/12/2020, 17:06 WIB
Perdana Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Selain itu juga tercatat banjir yang kerap menyinggahi hampir semua kabupaten kota di Sumatera Barat.

“Kami juga mencatat kasus konflik satwa dengan manusia yang cukup tinggi. Sedikitnya lima ekor harimau berkonflik di beberapa tempat dan tiga ekor harimau sudah ditangkap oleh tim BKSDA,” jelas Rudi.

Kondisi ini memperlihatkan Sumbar dengan topografi perbukitan dan pegunungan harus lebih waspada dalam mengelola kawasan hutannya.

Baca juga: Cerita Para Perempuan Penjaga Hutan Lindung di Aceh, Bertemu Pembalak Liar hingga Pasang Tapal Batas

Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi Usama Putra mengakui adanya kehilangan tutupan hutan di Sumbar.

Malahan, menurut Yozarwardi, untuk tahun ini ada 11.764 hektar penurunan tutupan hutan dan dalam tiga tahun terakhir mencapai 44.000 ribu hektar.

"Berdasarkan data yang ada kita ada 11.764 hektar penurunan tutupan hutan," kata Yozarwardi yang dihubungi Kompas.com, Rabu (23/12/2020).

Yozarwardi mengatakan data yang didapatnya berdasarkan hasil citra satelit dan cek lapangan ke lokasi sehingga menimbulkan perbedaan data.

Untuk penyebabnya, kata Yozarwardi adalah karena adanya pengalihan status hutan yang memiliki izin seperti pembukaan lahan untuk perkebunan, pemukiman, jalan dan lainnya.

"Untuk pembalakan liar dan pembakaran hutan memang ada, tapi sedikit dan tidak menjadi faktor utama," kata Yozarwardi.

Baca juga: Sampah Plastik Ancam Keberadaan Hutan Mangrove Jawa

Yozarwardi menilai, penurunan tutupan hutan di Sumbar angkanya lebih kecil dibandingkan provinsi tetangga seperti Riau, Sumut atau Jambi.

"Angka kita masih di bawah provinsi tetangga. Ini dikarenakan langkah antisipasi untuk kasus pembalakan liar maupun kebakaran hutan sudah kita antisipasi jauh-jauh hari," jelas Yozarwardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com