Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Kristina, Bayi 1 Bulan Lahir Tanpa Anus dan Butuh Biaya untuk Operasi

Kompas.com - 23/12/2020, 16:23 WIB
Nansianus Taris,
Khairina

Tim Redaksi

MBAY, KOMPAS.com - Kristina Grimonia Dobe, seorang bayi asal Kampung Solo, Desa Rowa, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, terlahir tanpa anus.

Kristina lahir pada 22 November 2020. Sejak lahir sampai sekarang, bayi berusia satu bulan ini terus terbaring lemas di kediaman orangtuanya.

Sang ayah, Tarsisus Loy, menuturkan, kondisi putri semata wayang mereka itu semakin hari semakin parah. Tubuhnya terus mengecil.

"Kadang kalau mau buang air besar, dia harus berjam-jam. Itu yang buat dia sengsara. Selama ini putri kami ini buang air besar di tempat yang sama untuk keluar air kecil," tutur Tarsisius kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu siang.

Baca juga: Derita Regina, 2 Anaknya Menderita Gizi Buruk, Makan Hanya Sekali Sehari dan Tinggal di Gubuk

Tarsisius mengatakan, saat dilahirkan, dokter pun menyarankan agar bayi mereka harus dioperasi. Akan tetapi, semuanya terkendala pada biaya yang pasti tidak sedikit.

Tarsisius mengaku, ia sudah berulang kali berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi bayi mereka.

"Jawaban dokter, anak kami harus rujuk ke rumah sakit di Surabaya atau Bali,” ujar Tarsisius.

"Saya dan istri hanya petani. Jadi untuk langsung ke Bali dan Surabaya tidak bisa. Kami dapat uang dari mana," sambung dia.

Pada masa pandemi, penghasilan Tarsisius sebagai buruh tani tak menentu. Dia baru dapat upah jika ada yang membutuhkan tenaganya.

Tarsisius menyebutkan, dokter juga menyarankan agar segera mengurus BPJS supaya bisa membantu meringankan perawatan sang anak.

"Dokter meminta agar anak kami harus secepatnya dilakukan operasi karena takutnya terjadi infeksi yang tidak diinginkan,” ungkap Tarsisius.

Baca juga: Derita Nenek Aslamiyah, Uang Hasil Jualan Tahu Campur Hilang Dicuri Pembelinya

Tarsisius mengatakan, pihak keluarga sudah mengumpulkan uang untuk membawa anaknya berobat ke Bali atau Surabaya, tetapi belum cukup. Dia memperkirakan biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 50 juta.

Ia bersama keluarga tetap berjuang agar Kristina bisa dioperasi.

"Kami semua ingin anak saya sembuh dan bisa normal seperti anak lainnya. Saat ini kami tengah berjuang mengumpulkan dana,” kata Sius.

Tarsisus menambahkan, saat ini, dirinya dan sang istri terus berdoa agar ada jalan keluar bagi anak mereka.

“Saya harap semoga Tuhan memberikan jalan lewat orang-orang baik untuk membantu anak kami dengan hati yang tulus. Kami juga meminta doa dan dukungan teman-teman, keluarga, dan kerabat. Semoga impian anak kami dapat terwujud,” tambah Tarsisius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com