Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Risal Bongkar Rumah dan Pindah karena Beda Pilihan dengan Pemilik Tanah di Pilkada Nunukan

Kompas.com - 23/12/2020, 16:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAs.com - Risal Acong warga Desa Mansapa, Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan memilih membongkar rumahnya dan pindah rumah karena pilihan politik yang berbeda dengan pemilik rumah.

Rumah semi permanen berukuran 7 x 12 meter milik Risal dan juga rumah panggung milik mertuanya dibongkar pada Selasa (22/12/200)

Lalu dua rumah tersebut dipindah ke lokasi lain di skeitar Jalan Panamas tak jauh dari lokasi semula.

Baca juga: Pengakuan Risal yang Bongkar dan Pindahkan Rumah karena Beda Pilihan Politik dengan Pemilik Tanah: 2 Malam Saya Susah Tidur

Beda pilihan saat Pilkada Nunukan 2020

Sudah 10 tahun Risal dan keluarganya tinggal di tanah milik Bahtiar. Selama tinggal di tanah tersebut, Bahtiar pemilik tanag tidak menuntut biaya sewa

Namun masalah di antara keduanya muncul saat Pilkada Nunukan 2020 karena mereka beda pilihan politik.

Risal bercerita walaupun pilkada sudah selesai, bahasa yang diarttikannya sebagai pengusiran sudah santer terdengar.

Baca juga: Beda Pilihan Politik dengan Pemilik Tanah, Risal Bongkar Rumahnya dan Rumah Mertua Lalu Pindah

Apalagi tak sedikit warga yang mengatakan jika ia harus siap-siap pindah karena berani berbeda pilihan politik dengan pemilik tanah.

Mulanya pertanyaan selalu dimulai dengan "siapa pemenang Pilkada Nunukan 2020,’’ dan berakhir pada kalimat "siap siaplah kalau begitu kau pindah rumah"

"Rumah saya dan mertua ini berada di tanah milik Pak Bahtiar, tapi banyak bahasa tidak enak sampai ke saya, intinya pemilik tanah minta saya tidak usah lagi di sini karena pilihan politik kami berbeda," ujarnya, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Beda Pilihan Pilkada, 3 Keluarga di Solok Diusir dari Kontrakan

Susah tidur karena kepikiran

Ilustrasi sedih dan tidak bahagiaTim Gouw Ilustrasi sedih dan tidak bahagia
Risal bercerita pilihannya untuk membongkar rumah setelah ia dan istrinya berkunjung ke salah satu rumah temannya.

Lagi-lagi, ia ditanya terkait isu pengusiran dari tanah yang mereka tempati selama ini.

Ia mengaku kurang tidur memikirkan hal tersebut sehingga ia memantapkan diri untuk pindah dari tanah milik Bahtiar.

Baca juga: Fakta di Balik Tini Diboikot Warga gara-gara Beda Pilihan Pilkades di Sragen

"Sering memang saya dengar bahasa itu, saya analisa, dua malam saya susah tidur memikirkan itu, akhirnya saya bilang ke istri, siapkan memang barang barang, kumpul semua, kita pindah saja," katanya.

Keinginan Risal untuk pindah didengar oleh eks relawan salah satu paslon yang didukung oleh Risal. Mereka kemudian membantu proses pembongkaran rumah Risal dan mertuanya.

Dari pantauan Kompas.com, peristiwa tersebut membuat suhu politik di Nunukan menghangat.

Baca juga: Penjelasan Pj Kepala Desa soal Warga Boikot Hajatan karena Beda Pilihan Saat Pilkades

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com