Selain tekat dan keyakinan masyarakat adat Punan dalam kelestarian hutan, mereka juga memiliki lembaga yang mendukung mereka untuk terus menjaga warisan alam untuk generasi mereka.
Lembaga Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat Adat Dayak Punan Adiu (LP3M). Lembaga ini selalu memberikan pendampingan, masukan serta advokasi, saat ancaman eksplorasi sawit serta tambang batu bara terus gencar merayu masyarakat agar menjual tanah mereka.
Direktur LP3M Niko Boro menuturkan, LP3M didirikan pada 27 Juni 2005 untuk merespon aneksasi 1 juta hektar lahan sawit oleh gubernur Kalimantan Timur.
Niko menjelaskan, LP3M tidak serta merta menolak keberadaan sawit, akan tetapi eksploitasi itu, akan membuat orang Punan mati karena mereka sangat bergantung pada hutan.
"Sebelum LP3M berdiri, masyarakat Punan sendirian berjuang menjaga hutan, saat itu, ada areal hutan yang diplot Pemda untuk perkebunan kayu kertas, itu sekitar 2006, disitu juga ada izin kebun sawit, kita buat seminar merespon tanaman sawit skala besar yang berdampak ke hutan, kita semua sepakat menolak itu," kata Niko.
Baca juga: Indonesia Berpotensi Simpan 17 Persen Karbon Biru Dunia
Niko mengatakan, masyarakat Dayak Punan Adiu adalah pemburu peramu yang masih tersisa di Borneo, mereka memiliki ketergantungan erat dengan hutan bahkan hutan adalah urat nadi dan jantung mereka.
Di kabupaten Malinau, selain Punan, ada 10 sub suku dayak, masing masing, Dayak Lundayeh, Dayak Kenyah, Dayak Belusu, Dayak Habai, Dayak Saben, Dayak Kayan, Tidung, Dayak Tingalan, dan Dayak Tahol.
Diantara semuanya, Dayak Punan dikatakan salah satu suku yang, menjiwai hutan. Mereka mengumpamakan hutan sebagai seorang ibu yang memberikan ASI untuk menghidupi anaknya.
Dayak Punan memiliki filosofi ‘’Lunang t’lang ota’ ine’ yang berarti, hutan adalah Air Susu Ibu.
"Jadi saya pernah diundang Kompas TV dulu tahun 2016, saya katakan di sana, kalau mau menghancurkan masyarakat Punan itu mudah, babat hutannya, mereka tidak akan hidup," katanya.
Baca juga: Kisah Maria Sang Dokter Rimba, Ambil Alih Tugas Dukun Hantu Pedalaman Jambi (3)