Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Kalpataru, Rusmarini Persembahkan untuk Ibunya yang Dirawat di ICU

Kompas.com - 22/12/2020, 18:14 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GIANYAR, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mengumumkan Penghargaan Kalpataru 2020 pada Senin (21/12/2020).

Salah satu yang menerima penghargaan tersebut adalah pensiunan ASN asal Ubud, Gianyar, Bali bernama Ida Ayu Rusmarini.

Ia menerima penghargaan Kalpataru dalam kategori Pembina Lingkungan.

Rusmarini mengaku sangat bahagia dan menurutnya penghargaan ini juga berkat doa dari orangtuanya yang ingin anak-anaknya selalu bahagia

Penghargaan ini juga ia persembahkan kepada ibunya yang saat ini masih dirawat di ICU salah satu rumah sakit di Bali.

"Saya bisikin kemarin saya dapat kalpataru. Nangis ibu saya, dan saat saya menerima penghargaan ternyata ibu saya membaik. Ini karunia Tuhan buat saya, ini doanya mungkin," katanya saat dihubungi, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Cerita Zofrawandi Peraih Kalpataru, Buat 13 Peraturan Nagari untuk Paksa Warga Rawat Lingkungan

Rusmini menerima Kalpataru karena mengembangkan budidaya tanaman obat-obatan dan tanaman upakara.

Ia mulai mengumpulkan tanaman obat atau usada Bali dan tanaman untuk upakara sejak 33 tahun silam.

Hal ini ia lakukan karena saat itu ia melihat anak-anak muda banyak yang tak mau mengenal tanaman obat dan upakara.

"Sedangkan jenis tanaman ini sangat dibutuhkan di Bali, untuk upakara dan obat," katanya.

Tanaman tersebut seperti kuanji, delima hitam, kecubung hitam, sidaguri, jelengket, mundeh, hingga tanaman badung.

Tak ingin warisan leluhurnya ini hilang, ia memutuskan melestarikan tanaman-tanaman langka ini.

Ia kemudian mulai serius belajar tentang manfaat tanaman-tanaman ini melalui berbagai literatur seperti tulisan-tulisan tentang pengobatan tradisioanal Bali.

Setelah itu, ia kemudian mulai menanam di lahan seluas 1,3 hektare di rumahnya di Banjar Tumon, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Ia juga mendirikan Yayasan Puri Damai, dan melibatkan partisipasi aktif perempuan dalam menjaga warisan leluhur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com