Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak di Rumah karena Pandemi, Warga Gunungkidul Sukses Bisnis Ikan Predator

Kompas.com - 22/12/2020, 16:56 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

Untuk penjualan, Kismaya masih mengandalkan melalui medsos dan komunitas. Setiap ada ikan baru, dirinya rajin memposting. Benar saja, setiap hari rumah yang berjarak sekitar 6 km dari pusat Kota Wonosari itu selalu didatangi pecinta ikan predator.

Dia menjual bervariasi mulai dari Rp 100.000 hingga jutaan rupiah tergantung ukuran dan jenis ikan. 

Kismaya menyampaikan kriteria ikan berkualitas baik. Untuk channa maru dilihat dari tebal bar, dorsal (sirip), dan warna pekat.

Auranti dilihat warna, bentuk, dan sirip, yakni gondrong, bagus, besar. Pulcra warna semakin cerah paling dicari. Jenis asiatika dilihat dari banyaknya mutiara dan bentuk ikan. 

 

Membentuk komunitas

Pecinta ikan predator akhirnya membentuk komunitas. Kismaya pun didapuk sebagai ketua Komunitas Handayani Fish Squad Gunungkidul. Anggotanya berjumlah 30 orang tersebar di sejumlah wilayah kapanewon. Melalui komunitas tersebut, terjadilah perputaran uang.

"Kami saling berbagi informasi mengenai jual beli ikan predator,” kata Kismaya 

Penggemar ikan predator belakangan mengalami peningkatan. Kebanyakan dari kalangan milenial, yakni anak-anak sekolah karena lebih banyak belajar daring, waktu luang dipergunakan untuk bisnis ikan.

Diakuinya, kendala penjualan karena harga mengikuti pasar.

"Kami akan lihat nanti ketika awal tahun ketika anak sekolah rencanannya KBM (kegiatan belajar tatap muka) dampaknya seperti apa," ucap Kismaya.

Salah seorang penggemar ikan, Bagus mengaku sengaja untuk datang ke rumah Kismaya dari Klaten. Dia hanya ingin berbagi pengalaman memelihara ikan predator.

"Pengen tau saja dulu, sebenarnya pengen pelihara namun waktunya masih belum punya," ucap dia.

Tren memelihara ikan hias mengalami peningkatan di tengah pandemi virus corona.

Tak hanya ikan cupang dan ikan guppy, nelakangan muncul jenis ikan hias baru yang mulai digemari. Ikan ini mirip dengan ikan gabus.

Akun Twitter @ridwanhr, misalnya, mengaku heran ketika ada sejumlah orang yang memelihara ikan gabus seharga motor. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com