"Kenapa kesalahan anak saya ini, dia itu korban HP. Mestinya dinasihati dulu baru dikeluarkan. Apa tidak ada kebijakan lain? " kata Anun.
Baca juga: Bocah Dipukuli karena Tak Kerjakan PR, KPAI: Kekerasan Anak adalah Pidana
Salah seorang siswa yang dikeluarkan itu mengaku menyesal atas perbuatan yang dilakukan.
Menurutnya, video TikTok itu dibuat bersama teman-temannya karena merasa kesal mengetahui nilainya turun setelah pembelajaran daring berlangsung.
Namun demikian, dirinya tidak paham jika perbuatan yang dilakukan itu bakal berbuntut panjang hingga harus dikeluarkan dari sekolah.
"Saya sedih, ingin sekolah di sana lagi. Kami menyesal, kami salah. Waktu itu kami kecewa dengan nilai yang tidak memuaskan, kami menyesal, kami salah," katanya.
Penulis : Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.