Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilu Ibu yang Harus Tetap Menyusui Saat Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 22/12/2020, 13:40 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Sementara ia hanya bisa memompa 5 kali sehari, dengan hasil 6 botol masing-masing berisi ASIP 100 mililiter.

"Berarti setiap hari saya masih kekurangan 200 mililiter ASIP, dan itu semoga saja bisa dicukupi dari stok ASIP dalam freezer. Saya terus berjuang. Mohon dukungan keluarga, saudara dan teman-teman," katanya.

Tidak jauh berbeda juga dialami oleh Eriyani Kartikasari (36), pasien positif Covid-19 di Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang.

Eri adalah ibu menyusui seorang bayi perempuan berusia 10 bulan. 

Beberapa hari sebelumnya ia pun merasakan gejala demam dan pusing. Hari berikutnya, ia juga mengalami anosmia.

Baca juga: Pesan Penyintas: Terpapar Covid-19 Sungguh Menyakitkan

Perasaannya semakin kuat kalau ia terinfeksi virus tersebut. 

Apalagi, salah satu atasan di kantornya meninggal dunia disertai Covid-19.

Satu temannya lagi juga dirawat di rumah sakit dengan gejala yang hampir sama, disertai batuk dan sesak napas. 

Dalam kondisi sakit itu, ASN di lingkungan Pemerintah Kota Magelang itu masih harus masuk kantor karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan menjelang akhir tahun ini.

"Saat itu merasa sudah agak sedikit khawatir, saya sampaikan kepada suami. Pada 7 Desember 2020, kami sepakat mengungsikan dahulu anak-anak saya ke rumah neneknya. Sempat senewen sendiri karena gimana nasib bayi yang harus berhenti menyusui," tutur Eri.

Eri memutuskan untuk swab test mandiri di sebuah laboratorium swasta di Kota Magelang.

Hasilnya, ia terkonfirmasi positif Covid-19 pada 15 Desember 2020. Badannya terasa lemas, tapi sudah tidak bisa mundur lagi dan harus segera menentukan langkah berikutnya. 

Sejak itu, ia harus isolasi di rumahnya dan berpisah dengan keluarganya.

Baca juga: Cerita ASN Penyintas Covid-19, Jadi Penghuni Ruang Isolasi akibat Lalai Protokol Kesehatan

Hatinya semakin kacau karena anak keduanya masih menyusui dan kurang suka minum ASIP yang sebelumnya dibekukan di kulkas.

Namun tekadnya kuat agar anaknya tetap minum ASI sehingga ia memompa ASI selama isolasi. 

"Hari pertama memompa cuma keluar 50 mililiter. Padahal kalau menyusu ASI saya banyak. Sedih sekali melihat hasil pumping yang cuma sedikit. Tapi karena tidak ingin asi berhenti reproduksi, ASI tetap saya pompa," kata ibu dua anak itu. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com