JEMBER, KOMPAS. com - Ratusan pendukung Wakil Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief menggelar aksi di halaman Pemkab Jember, Selasa (22/12/2020).
Mereka mendesak Bupati Faida keluar dari kantornya dan meminta maaf pada wakil bupati serta masyarakat Jember.
Alasannya, Kiai Muqit disalahkan karena telah menjalankan rekomendasi Mendagri, yakni terkait pengembalian Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) 2016 Pemerintah Kabupaten Jember saat menjabat sebagai Plt bupati Jember.
Baca juga: Cerita Wabup Jember Diajak ke Kejari, Disalahkan karena Laksanakan Rekomendasi Mendagri
Para demonstran itu terdiri dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari aliansi santri Jember dan koalisi masyarakat Jember.
Mereka datang dari berbagai kecamatan, terutama dari Kecamatan Silo yang merupakan kampung halaman kiai Muqit.
“Kami punya sopan santun, jika kiai kami dikhianati, kami tidak terima,” kata Ikhsan, salah satu pendemo asal kecamtan Silo.
Mereka mendesak bupati keluar dan meminta maaf. Mereka tak ingin martabat kiai direndahkan dengan sikap bupati.
“Jika Bupati Faida dan kroni-kroninya yang telah mengintimidasi kiai Muqit tidak minta maaf, kami akan aksi besar-besaran” terang dia.
Dia mengaku menjaga marwah ulama agar tidak diremehkan dan direndahkan. Bila Faida minta maaf, warga tidak akan menggelar aksi.
Ketika Kiai Muqit diajak ke kantor Kejari oleh Bupati,di sana dia disalahkan secara ramai-ramai karena telah menjalankan perintah Mendagri.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan