Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Siswa SMP Dikeluarkan dari Sekolah Setelah Buat Video TikTok, Kepsek: Kami Tidak Memecat, tetapi...

Kompas.com - 22/12/2020, 13:30 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Buat video TikTok menginjak rapor, lima siswa SMP N 1 di Suele, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, terpaksa dikeluarkan dari sekolahnya.

Terkait dengan itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Suela, Kasri membantah mengeluarkan lima siswa tersebut.

"Kami tidak memecat, tetapi meminta mereka mencari sekolah lain, tidak di sekolah ini, karena tindakan mereka telah melanggar aturan sekolah," kata Kasri saat dihubungi.

Baca juga: Bantah Terlibat dalam Pengadaan Tas Bansos Kemensos, Gibran: Kalau Mau Korupsi Kok Baru Sekarang

Kata Kasri, keputusan itu diambil berdasarkan rapat dewan guru bahwa mereka harus mencari sekolah lain.

Masih dikatakan Kasri, perbuatan yang dilakukan para siswa tersebut telah melewati skor pelanggaran 75 poin.

"Itu adalah aturan atau regulasi sekolah. Bukan aturan saya pribadi, tapi aturan yang disepakati bersama oleh semua pihak melalui dewan guru," ungkapnya.

Baca juga: Gara-gara Video TikTok Injak Rapor, 5 Siswa SMP Dikeluarkan dari Sekolah

Keputusan yang diambil pihak sekolah disesalkan oleh para orangtua siswa. Sebab, tidak ada peringatan terlebih dahulu.

"Kenapa kesalahan anak saya ini, dia itu korban HP. Mestinya dinasihati dulu baru dikeluarkan. Apa tidak ada kebijakan lain? " kata Anun (37) salah satu orangtua siswa yang dikeluarkan dari sekolah, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Petugas yang Keluarkan Tahanan untuk Memijat Terancam Kena Sanksi

Hal senada dikatakan orangtua siswa lainnya bernama Baiq Raehan yang mengaku terkejut dengan keputasan itu.

"Anak saya menangis, tidak mau makan. Kaget dia, gara-gara TikTok dia dikeluarkan dari sekolah, kami juga orangtua kaget, bagaimana ini? bisakah anak sekolah lagi?" katanya.

Diceritakan Raehan, anaknya dikeluarkan dari sekolah dapat surat panggilan orangtua pada Senin (21/12/2020).

Baca juga: Pengakuan Pria yang Sebar Hoaks Kota Malang Zona Hitam: Saya Orang Bodoh, Saya Menyesal Seumur Hidup

Saat mendapat panggilan surat itu, Raehan mengaku binggung karena pembagian rapor sudah berlangsung pada Jumat (19/12/2020) lalu.

Setelah mendapat panggilan itu, Raehan bersama dengan orangtua lainnya dijelaskan pihak sekolah jika mereka membuat video TikTok yang menginjak rapor.

"Karena perbuatan itulah mereka dikeluarkan. Anak-anak teriak histeris tidak menyangka kalau harus dikeluarkan dari sekolah," ungkapnya.

Baca juga: Detik-detik Bocah 14 Tahun Tewas Terlindas Saat Mengadang Truk yang Dikemudikan Ayahnya

Sementara itu, salah satu siswa yang dikeluarkan dari sekolah mengaku, video TikTok itu dibuat karena mereka kesal nilai mereka turun setelah belajar daring. Padahal, sebelumnya mereka juara kelas.

"Saya sedih, ingin sekolah di sana lagi. Kami menyesal, kami salah. Waktu itu kami kecewa dengan nilai yang tidak memuaskan, kami menyesal, kami salah," kata salah satu siswa yang dikeluarkan.

Baca juga: Bocah 14 Tahun Tewas Terlindas Saat Mengadang Truk yang Dikemudikan Ayahnya, Ini Faktanya

 

(Penulis : Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com