Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Zainuri, Sulit Cari Kerja hingga Punya Omzet Jutaan dari Bonsai Kelapa, Belajar dari YouTube

Kompas.com - 22/12/2020, 11:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sulitnya mencari pekerjaan selama pandemi Covid-19 tak membuat seorang mantan TKI, Zainuri (48) menyerah.

Demi bisa menghidupi anak dan istrinya, Zainuri memutar otak dan merintis budi daya bonsai.

Kini dari bisnis yang ditekuninya, ia bisa meraup omzet hingga jutaan rupiah per bulan.

Baca juga: Tak Ada Pekerjaan Sepulang Merantau, Mantan TKI Kini Punya Bisnis Bonsai Beromzet Jutaan Rupiah

Pulang menjadi TKI, tak ada pekerjaan

Ilustrasi pandemi corona (Covid-19)SHUTTERSTOCK Ilustrasi pandemi corona (Covid-19)
Awal mula Zainuri menekuni bisnis bonsai bermula dari tidak adanya pekerjaan.

Sebelumnya, Zainuri yang merupakan warga Desa Candi Mulyo, Kecamatan Dolopo, Madiun, Jawa Timur tersebut menjadi seorang tenaga kerja Indonesia (TKI).

Ia bekerja di Malaysia. Namun, kemudian Zainuri memutuskan pulang ke Indonesia.

Setibanya di kampung halamannya, ternyata tak mudah mencari pekerjaan lain, terlebih saat pandemi.

Padahal ada istri serta dua anak yang harus dihidupinya.

Baca juga: Cari Pohon untuk Dijadikan Bonsai, Seorang Bocah Tewas Terjatuh dari Tebing

 

Ilustrasi YouTubecnet.com Ilustrasi YouTube
Belajar dari YouTube

Zainuri tak menyerah. Meski mengaku tak memiliki pengalaman dalam budi daya tanaman, namun ia mempunyai kegemaran mengoleksi tanaman hias.

Zainuri pun kemudian belajar dari berbagai media sosial seperti YouTube dan Facebook.

Ia mengatakan, merintis usaha ini tak semudah membalikkan telapak tangan.

Tetapi ketekunannya mengubah kegagalan menjadi sebuah keberhasilan.

"Awalnya, dua sampai tiga kali saya gagal mengembangkan usaha ini karena saya tidak memiliki pengalaman. Tapi saya terus mencoba belajar secara otodidak dan akhirnya berhasil," kata dia.

Dari mempelajari media sosial, ia mengembangkan bonsai kelapa.

Baca juga: Kisah Pilu Bocah 7 Tahun, Tewas Ditabrak Dump Truck Saat Bermain Sepeda, Polisi Belum Temukan Pelaku

Bonsai kelapa

Bonsai yang dikembangkan Zainuri adalah bonsai kelapa.

Mula-mula, ia mencari buah kelapa yang tak terpakai. Beberapa batok kelapa, seperi jenis gading merah, gading susu, albino hingga kelapa biasa dikupas hingga bersih.

Kemudian, Zainuri membenamkan kelapa yang telah dikupas ke air yang telah diampur garam selama empat sampai lima bulan.

"Setelah keluar akarnya baru saya pindahkan ke media tanam yang cocok," ujar dia.

Baca juga: Cerita Dimas, Sukses Kembangkan Budidaya Tanaman Bonsai Kelapa Beromzet Jutaan Rupiah

 

Ilustrasi uangKOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi uang
Raup jutaan rupiah sebulan

Kini buah dari kesabaran dan ketekunannya, Zainuri mampu meraup omzet jutaan rupiah per bulan dari bisnis budi daya bonsai kelapa.

Dalam satu bulan, ia bisa menjual enam hingga tujuh bonsai kelapa.

Satu bonsai kelapa tanpa media tanam seperti pot maupun botol dijual seharga Rp 120.000.

Sedangkan bonsai kelapa lengkap dengan media tanam dan daun khusus dijual dengan harga Rp 400.000.

"Kalau sudah pecah, daun harganya mahal sampai Rp 300.000 hingga Rp 400.000. Harganya tergantung dari daun yang muncul berapa," kata Zainuri.

Pria itu memanfaatkan media sosial untuk menjual produk bonsai kelapanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com