Dari pencariannya itu, Zainuri menjumpai batok kelapa jenis gading merah, gading susu, albino, atau kelapa yang biasa digunakan memasak.
Setelah terkumpul, satu per satu buah kelapa dikupas kulitnya hingga bersih.
Lalu, buah kelapa itu dibenamkan ke air yang sudah dicampur garam selama empat hingga lima bulan.
“Setelah keluar akarnya, baru saya pindahkan ke media tanam yang cocok,” kata Zainuri.
Baca juga: Bantah Isu PKH di Pilkades, Camat Kendal: Saya Tidak Boleh Memihak Salah Satu Calon
Untuk menjual bonsai kelapanya, Zainuri memanfaatkan media sosial. Satu bonsai kelapa tanpa media tanaman seperti pot atau botol dijual dengan harga Rp 120.000.
Sementara bonsai kelapa lengkap dengan media tanam adan kondisi daun sudah pecah dijual hingga Rp 400.000.
“Kalau sudah pecah daun harganya mahal sampai Rp 300.000 hingga Rp 400.000. Harganya tergantung dari daun yang muncul berapa,” ungkap Zainuri.