NGAWI, KOMPAS.com - Camat Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kusnu Heri Purwanto menyayangkan beredarnya isu tentang dirinya mengancam mencoret warga dari daftar penerima program keluarga harapan (PKH) jika tidak memilih calon kepala desa pilihannya.
Ia membantah isu yang beredar di tengah warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, menjelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak pada 23 Desember.
Baca juga: Tim Denny Indrayana-Difri: Statement Kapolda dan Danrem Terkesan Tidak Netral, Ini Ranah Politik
“Saya katakan itu tidak benar. Selaku pemangku wilayah saya tidak boleh memihak salah satu calon,” kata Kusnu ditemui di Kantor Camat Kendal Senin (21/12/2020).
Menurut Kusnu, ada pihak yang memanfaatkan isu PKH untuk mendulang suara. Ia juga menyayangkan upaya ini.
Ia memastikan, program PKH merupakan ranah Kementerian Sosial yang tak bisa dimainkan oleh kepala desa.
Ia meminta warga melaporkan pihak yang menggunakan isu PKH dalam Pilkades Serentak di Ngawi.
“Warga seharusnya lapor, kebenarannya bagaimana? Kondisi saat ini bisa memanfaatkan apa pun bentuknya tidak hanya sekadar PKH atau apa pun,” kata dia.
Untuk menjaga netralitas di pilkades, Kusnu mengajak masyarakat mengawasi penyelenggaraan pilkades pada 23 Desember.
Menurutnya, warga memiliki hak memilih siapa pun tanpa adanya tekanan dari pihak lain.
”Seluruh masyarakat boleh memilih siapa pun. Jangan sampai pilkades jadi bumerang yang menjadi masalah. Mari masyarakat mengawal pilkades,” kata dia.
Baca juga: Jelang Pilkades, Warga Resah Camat Ancam Coret Penerima PKH Jika Tak Coblos Calon Rekomendasinya
Sebelumnya, masyarakat Desa Sidorejo resah dengan adanya isu penerima PKH akan dicoret dari penerima manfaat jika tidak memilih salah satu calon kades yang diduga direkomenasikan camat.
Camat Kendal membatah adanya isu tersebut karena hal tersebut menciderai demokrasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.