Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terkini Banjir di Makassar, 5 Hari Diguyur Hujan, 700 Warga Mengungsi

Kompas.com - 21/12/2020, 15:39 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Ratusan warga di dua kecamatan di Kota Makassar terpaksa mengungsi setelah banjir menerjang pada Senin (21/12/2020).

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerag (BPBD) Makassar, banjir diduga karena sejumlah wilayah diguyur hujan sejak 16 Desember 2020.

Saat ini tercatat lebih kurang 700 warga terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Baca juga: Sempat Dilanda Banjir Awal 2020, Kawasan Pondok Bahar di Tangerang Kini Dipasang Tanggul

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Banjir rendam dua kecamatan

Menurut keterangan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Muhammad Rusly, 700 warga terpaksa diungsikan.

Ratusan korban banjir itu tersebar di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Manggala.

"Yang kita evakuasi ada sekitar 700 orang dan sekarang tersebar di beberapa masjid," ujar Rusly kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (21/12/2020) siang.

Baca juga: Banjir Rendam 2 Kecamatan di Makassar, 700 Warga Mengungsi

2. Banjir setinggi dada orang dewasa

Dari panatuan sementara, wilayah banjir yang paling parah berada di BTN Kodam III di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya.

Sementara untuk di Kecamatan Manggala, wilayah banjir paling parah berada di Romang Tangaya dan Perumnas Antang blok 8 dan blok 10.

Dari laporan, ketinggian air di perumahan tersebut ada yang mencapai dada orang dewasa.

Baca juga: Sekolah Laskar Pelangi, Wisata Memori Tempo Dulu yang Tetap Ramai Saat Pandemi

 

3. Langganan banjir

Banjir merupakan salah satu dampak dari cuaca ekstrem Banjir merupakan salah satu dampak dari cuaca ekstrem

Sementara itu, menurut Rusly, wilayah tersebut sudah menjadi langganan banjir.

Di belakang perumahan tersebut terdapat aliran sungai dan meluap saat hujan deras.

"Dari Kodam III itu airnya dari sungai Maros sementara di Romang Tangaya itu sungai dari Kabupaten Gowa. Air yang meluap ini berlanjut sampai blok 8 dan blok 10 (perumnas Antang)," kata Rusly.

4. Dapur umum

Pemerintah daerah segera bertindak dengan mendirikan daput umum bagi para korban banjir.

Selain itu, dinas kesehatan setempat langsung memberikan bantuan berupa obat-obatan dan turut memeriksa warga bila memiliki keluhan.

Kondisi saat ini, petugas masih memantau banjir yang juga belum surut.
Hujan di kota Makassar juga saat ini masih terus terjadi meski intensitas curah hujan tidak selebat beberapa hari yang lalu.

(Penulis: Kontributor Makassar, Himawan | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com