KOMPAS.com - Sebuah jembatan bambu di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, viral di media sosial. Sebab, jembatan itu disebut-sebut menelan biaya dengan anggaran Rp 200 juta.
Diketahui, jembatan itu menghubungkan Desa Bulak dan Desa Pandak, Kecamatan Balong.
Terkait dengan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Ponorogo, Jamus Kunto pun angkat bicara.
Kata Jamus, awalnya ada usulan dari warga untuk memperbaiki jembatan tersebut.
Pasalnya, jembatan bambu itu posisinya rendah dan memicu banjir saat air sungai meluap. Selain itu, hanya memiliki lebar 2 meter.
“Pembangunan jembatan itu merupakan aspirastif dari legeslatif desa setempat. Pembangunan jembatan itu atas permintaan warga karena kondisi jembatan sudah lama,” kata Jamus yang dihubungi Kompas.com, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Heboh Jembatan Bambu Senilai Rp 200 Juta, Ini Penjelasan Pemkab Ponorogo
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.