Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kenakan Masker, 47 Warga Probolinggo Diperiksa dengan Rapid Test Antigen di Tempat

Kompas.com - 20/12/2020, 13:31 WIB
Ahmad Faisol,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Sedikitnya 47 orang harus diperiksa dengan rapid test antigen saat berlangsung Operasi Yustisi di Jalan Gladak Serang, Kota Probolinggo, Jawa Timur pada Sabtu (18/12/2020) malam.

Sebanyak dua di antaranya reaktif dan ditangani tim medis.

Ke-47 warga yang melintas dan berkerumun di sekitar Jalan Gladak Serang tersebut terjaring karena tidak memakai masker.

Ada yang tidak membawa masker, cara pasang masker tidak benar, dan ada yang membawa masker tapi tidak dikenakan.

Baca juga: Swab Massal, Tiga Kepala Dinas di Cianjur Terpapar Corona

Sebelum diperiksa, puluhan pelanggar diwajibkan cuci tangan dan langsung diperiksa oleh petugas medis berpakaian APD di Kompleks Kantor Dispendukcapil Probolinggo.

Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin menegaskan, salah satu strateginya menekan lonjakan kasus corona adalah pemeriksaan swab di tempat bagi pelanggar protokol kesehatan.

"Sekarang para pelanggar di-swab antigen massal di tempat. Hasilnya diketahui setelah 15 menit. Untuk memberikan efek jera," kata Hadi kepada KOMPAS.com.

Kedua warga yang reaktif itu, kata Hadi, tercatat sebagai warga Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo.

Warga kota yang reaktif langsung ditangani tim medis untuk penanganan lebih lanjut serta dikarantina. Adapun warga Kabupaten Probolinggo ditangani Dinkes setempat.

Baca juga: Heboh Wanita Mandi di Alun-alun Kota Probolinggo, Jadi Viral dan Penjelasan Satpol PP

Menurutnya, Operasi Yustisi dengan sanksi pemeriksaan rapid test antigen di tempat dilakukan di lokasi acak dan menyasar warga yang tidak bermasker maupun yang berkerumun, serta mengabaikan protokol kesehatan.

Puluhan warga tidak bermasker yang melintas di Gladak Serang pun diamankan petugas. Mereka didata oleh petugas Satpol PP, dan kartu identitasnya diamankan.

Operasi dengan sanksi pemeriksaan rapid test antigen di tempat ini dilakukan karena melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Probolinggo. Bahkan Kota Probolinggo kini sudah menjadi zona merah.

Hadi pun meminta warga mematuhi protokol kesehatan.

Pasalnya, jika angka kasus Covid-19 terus bertambah dan ruang isolasi di Kota Probolinggo sudah tak mampu menampung, pasien positif terpaksa dirawat di luar kota.

Diketahui, kasus Covid-19 Kota Probolinggo sejak November 2020 tidak terkendali.

Data Dinas Kesehatan Kota Probolinggo menunjukkan, pada 1 November 2020 terdapat 616 kasus Covid 19.

Baca juga: Wanita Mandi di Alun-alun Seberang Kantor Bupati Probolinggo Tanpa Busana, Satpol PP: Kami Mohon Maaf

Kemudian pada 19 Desember 2020, angkanya nyaris dua kali lipat yaitu 1.221 kasus.

Pada 1 November 2020, terdapat 14 pasien Covid 19 yang dirawat. Namun, pada 19 Desember, yang pasien yang dirawat bertambah 18,7 kali lipat yakni 262 pasien.

Jumlah pasien yang Covid 19 di Kota Probolinggo yang meninggal juga melonjak tajam. Jika pada 1 November lalu ada 44 pasien meninggal. Kini angka yang meninggal menjadi 85 pasien.

Data kasus Covid-19 Kota Probolinggo Sabtu (19/12/2020), pasien positif 1221 orang, 262 orang dirawat, 874 sembuh, 85 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com