Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Tsunami Palu, Upaya Memulihkan Ekonomi Nelayan dan Mitigasi Kebencanaan

Kompas.com - 20/12/2020, 10:06 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Dua tahun lalu tepatnya 28 September 2018, tiga wilayah di Sulawesi Tengah mengalami bencana alam. Akibatnya banyak nelayan di  wilayah terdampak, yakni kota Palu dan Kabupaten Donggala kehilangan perahu.

Perahu nelayan saat itu rusak lantaran dihantam tsunami.

Ketua rukun nelayan Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Palu, Sulawesi Tengah, Arham (52) mengatakan pascatsunami banyak nelayan akhirnya tak melaut.

Hingga kemudian mereka mencoba memperbaiki perahunya yang rusak.

"Pemerintah kota Palu  turut andil. Mereka membantu dengan membelikan cat dan lem untuk perbaikan perahu. Hingga akhirnya kami  mendapat bantuan perahu dan mesin dari Kiara," kata Arham, Sabtu (19/12/2020).

Baca juga: Nelayan Lere Korban Tsunami Palu Menolak Direlokasi, Ini Alasannya

Berharap bantuan alat tangkap

Ia berharap setelah perahu dan mesin, Arham berharap Kiara bisa kembali memberikan bantuan alat tangkap yang bisa digunakan di wilayah teluk Palu.

Kiara merupakan  organisasi non-pemerintah yang menaruh perhatian terhadap isu kelautan dan perikanan.

Deputy Monitoring & Evaluation and Learning  Kiara, Nibras Fadhlillah mengatakan Kiara tidak hanya melakukan pemulihan ekonomi melalui pemberian perahu dan mesin saja, tetapi mereka berharap peningkatan kapasitas kawan nelayan terkait pengetahuan terkait pengurangan risiko kebencanaan.

"Sebenarnya masih dalam proses. Kita mau buat SOP terkait dengan kebencanaan mitigasi gempa bumi dan tsunami, kita juga membentuk kelompok tim cepat tanggap bencana," kata Nibras, di Palu.

Baca juga: Pascagempa dan Tsunami, Palu Kekurangan Stok Ayam Potong

Upaya cepat tanggap kebencanaan nelayan Palu

Menurutnya ada lima orang yang dibentuk untuk cepat tanggap bencana, ketika bencana terjadi.

Nah, sebenarnya Kiara akan melakukan simulasi terkait dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang sudah dibuat. Hanya terkendala dengan situasi Covid-19 yang tidak memungkinkan mengumpulkan banyak orang untuk  melakukan simulasi.

Menurutnya pemberdayaan masyarakat pesisir yang ada di Sulteng tidak hanya soal mitigasi kebencanaan.

"Tapi tak hanya soal mitigasi bencana, perahunya, dan juga ekonominya saja.  Kemudian kita juga mau melakukan road show peningkatan kapasitas ke kawan nelayan terkait isu- isu yang menjadi ancaman kawan-kawan nelayan beberapa belakangan ini," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com