Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Bus Simpatisan FPI di Serang Diminta Putar Balik, Hendak ke Jakarta, Bawa 50 Orang

Kompas.com - 18/12/2020, 12:13 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sebuah bus yang mengangkut simpatisan Front Pembela Islam (FPI) di Serang, Banten diminta putar balik oleh polisi.

Bus tersebut rupanya hendak menuju ke Jakarta. Diduga, mereka akan bergabung dalam aksi 1812 di Ibu Kota.

Baca juga: Bus Pembawa Simpatisan FPI dari Serang ke Jakarta Diminta Putar Balik

Bawa 50 orang simpatisan

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyapa simpatisannya saat tiba di daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). Dalam kunjungan tersebut, Rizieq Shihab dijadwalkan menghadiri acara peresmian pembangunan Masjid Raya di Markaz Syariah Pesantren Alam Agrokultural sekaligus mengisi ceramah shalat Jumat.ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyapa simpatisannya saat tiba di daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). Dalam kunjungan tersebut, Rizieq Shihab dijadwalkan menghadiri acara peresmian pembangunan Masjid Raya di Markaz Syariah Pesantren Alam Agrokultural sekaligus mengisi ceramah shalat Jumat.
Kapolres Serang AKBP Mariyono mengemukakan, bus tersebut membawa sekitar 50 orang simpatisan FPI dan pendukung pimpinan FPI, Rizieq Shihab.

Keberadaan bus bernomor polisi B 7237 itu mulanya diketahui oleh petugas di sekitar pertigaan Cikande Asem, Serang, Banten.

Setelah dilakukan pemeriksaan, massa rupanya berasal dari wilayah Picung, Pandeglang serta Malimping, Lebak.

Baca juga: Polisi Jaga Ketat 22 Titik Keluar Banten Antisipasi Massa 1812, Ini Lokasinya

Diminta batalkan keberangkatan dan putar balik

Ilustrasi bus yang sedang menempuh perjalanan (Dok. Shutterstock) Ilustrasi bus yang sedang menempuh perjalanan
Menurut Mariyono, petugas meminta bus itu untuk putar balik.

"Bus dari Lebak tujuan Jakarta, kita berikan imbauan kemudian bus melanjutkan perjalanan menuju Banten Lama sebelum kembali ke Lebak," kata dia, Jumat (18/12/2020).

Sementara, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi membenarkan jika petugas telah memberikan pemahaman terhadap pemimpin massa simpatisan.

"Pimpinan massa aksi dan simpatisan FPI Lebak dan Pandeglang diberikan pemahaman oleh petugas untuk membatalkan rencana keberangkatan," ujar dia.

Baca juga: Antisipasi Aksi 1812, Ini Rencana Pengalihan Arus Lalu Lintas di Sekitar Istana

 

Ilustrasi JakartaShutterstock Ilustrasi Jakarta
Jakarta rawan penularan Covid-19

Penyekatan kendaraan yang membawa massa ke Jakarta dilakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Apalagi kasus corona di Jakarta masih tergolong tinggi.

Edy mengatakan, dikhawatirkan akan muncul klaster Covid-19 baru jika massa berbondong-bondong pergi ke Jakarta.

"Bantu pemerintah untuk bersama-sama cegah penyebaran Covid-19 ini dengan disiplin protokol kesehatan," kata Edy.

Maka ia meminta warga Banten tidak pergi ke Jakarta untuk menghadiri aksi 1812. Sebab, hal itu bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain di tengah situasi pandemi.

Baca juga: 2.690 Personel Brimob Didatangkan ke Jakarta Amankan Aksi 1812

Penyekatan di 22 titik

Petugas melakukan pemeriksaan di gerbang tol Serang TimurDok Humas Polda Banten Petugas melakukan pemeriksaan di gerbang tol Serang Timur
Mengantisipasi laju massa yang bergabung mengikuti aksi 1812, Polda Banten juga melakukan penyekatan.

Penyekatan dilakukan oleh 1.200 personel gabungan di 22 titik keluar Banten.

"Operasi yustisi di lakukan di gerbang Tol Serang Timur, Serang Barat, gerbang tol Merak, Balaraja, Cikande, Ciujung, stasiun kereta api dan puluhan titik akses jalan lainnya," kata Wakapolda Banten Brigjen Pol Ery Nursatari.

Tingginya tingkat penyebaran Covid-19, terutama di Jakarta menjadi faktor dilakukannya penyekatan.

"Sekarang ini tingkat konfirmasi Covid-19 masih tinggi, apalagi di Jakarta. Dan saat ini di Jakarta sedang memperketat protokol kesehatan," tegas Ery.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Serang, Rosyid Ridho | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com