Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Pulang ke Malang, Pria Ini Nekat Berenang dengan Galon dari Balikpapan

Kompas.com - 17/12/2020, 18:34 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Seorang pria ditemukan mengapung menggunakan dua galon di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (16/12/2020) sore.

Pria bernama Dedik (27) ini ternyata hendak pulang ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur, menggunakan dua galon kosong tersebut sebagai pelampung.

Dua galon itu diikat jadi satu menggunakan kayu kecil.

Pria nekat itu ditemukan warga sekitar menggunakan dua galon kosong sekitar 300 meter dari sisi darat. Warga menyangka pria tersebut tengah tenggelam.

Baca juga: Wisatawan Harus Rapid Test Antigen, Wali Kota Malang: Harus Waspada, Covid-19 Ini Mengganas

Sebelum dievakuasi pria itu sudah mengapung selama tiga jam di laut.

“Kita dapat informasi dari warga (operator speedboat). Bahwa ada orang tenggelam. Kita koordinasi sama Polair. Kita menuju lokasi jemput pakai kapal Polair,” ungkap Kapolsek Pelabuhan Semayang Balikpapan AKP Retno Ariani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/12/2020).

Ia kemudian dievakuasi dan berhasil dibawa ke sisi darat.

“Setelah kita bawa ke darat, ke kantor kita tanya-tanya dia. Katanya mau pulang ke Jawa dengan galon itu. Saya tanya emang nyampe pakai galon? Dia jawab, 'Wallahualam (hanya Allah yang tahu). Saya pengin pulang',” ucap Retno.

Dedik Purnomo saat dievakuasi usai mengapung menggunakan dua galon di sekitar Teluk Balikpapan, Rabu (16/12/2020).Dok. Polsek Pelabuhan Semayang Balikpapan Dedik Purnomo saat dievakuasi usai mengapung menggunakan dua galon di sekitar Teluk Balikpapan, Rabu (16/12/2020).

Dari keterangannya, pria tersebut tinggal bersama kakaknya di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.

Baca juga: Pencinta Hewan Soroti Maraknya Kucing Diracun di Balikpapan

Namun, karena tak kunjung dapat kerja, ia merasa bersalah. Ia juga mengaku bersalah karena merasa sebagai pemicu perkelahian antara kakaknya dan istri.

“Kata dia, gara-gara dia kakak dan istri sering berhantam. Rasanya enggak enak gitu,” tutur Retno.

Pada hari yang sama tanpa sepengetahuan keluarganya, ia mengambil tiga galon dari rumah kakaknya.

Satu galon ia jual untuk beli rokok. Dua galon lainnya ia rakit menggunakan kayu kecil digabung jadi satu di dermaga Lanal Balikpapan.

“Setelah ia rakit, langsung nyemplung ke laut. Sudah tiga jam terapung sebelum kita evakuasi karena sorean arusnya ke darat. Jadi dia tak terlalu jauh,” terang Retno.

Baca juga: Masuk Zona Merah Covid-19, Pemkot Malang Larang Pesta Kembang Api di Malam Pergantian Tahun

Saat ditemukan, kondisi fisiknya normal dari cara bicara hingga pernapasan. Ia juga tak mengalami luka apa pun.

“Kemudian kita tawarkan kalau mau pulang ke Jawa kita bantu, tapi syaratnya harus sepengetahuan keluarga. Ia lalu kita antar ke keluarganya (kakaknya),” terang dia.

Setiba di rumah kakaknya, kata Retno, menurut keterangan kakaknya, adiknya itu tersebut memiliki gejala depresi.

Baca juga: Jembatan Pulau Balang Tersambung 100 Persen, Kabupaten PPU dan Kota Balikpapan Kini Terhubung

Ia pernah sakit dan menjalani perawatan hingga sembilan bulan.

“Ia juga sering kabur-kaburan dari rumah. Tapi, kata kakaknya, nanti baik sendiri datang lagi ke rumah. Setelah kita serahkan ke kakaknya dia tidak pulang kampung. Sekarang dia sama kakaknya,” jelas Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com