Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Dana dari Pemerintah, ASN Kulon Progo Patungan untuk Pakan Merpati Alun-alun Wates

Kompas.com - 17/12/2020, 17:33 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com- Alun-alun Wates di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, identik dengan burung merpati. Jumlahnya bisa ratusan ekor.

Keberadaan burung ini menambah semarak dan asri alun-alun yang ditumbuhi berbagai pohon, seperti bisbull, bintaro, anggur laut, cemara, dan lainnya.

Kepala UPT Persampahan, Air Limbah, dan Pertamanan (PALP), Toni menceritakan, adanya merpati merupakan bagian dari upaya pemerintah terdahulu memperindah alun-alun.

Baca juga: Usai Demo Tolak Omnibus Law, Alun-alun Purwokerto Disemprot 1.000 Liter Disinfektan

Awalnya, ratusan burung dilepas pada 2015, dengan harapan ruang publik Wates tidak kalah dengan pesona ruang publik di daerah lain.

Ratusan burung itu menetap di delapan pagupon atau kandang tinggi di antara pohon-pohon yang ada di alun-alun.

“Harapannya dulu itu biar ada tempat yang banyak merpatinya seperti di luar negeri. Ada kedekatan satwa dengan penikmat alun-alun. Manusia dan satwa bisa berbaur,” kata Toni via telepon, Kamis (17/12/2020).

Warga menikmati suasana alun-alun yang asri dan keberadaan burung merpati di Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Warga menikmati suasana alun-alun yang asri dan keberadaan burung merpati di Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sampai sekarang, merpati masih menjadi salah satu daya tarik warga mampir ke alun-alun.

Selain memang sebagai tempat nongkrong anak muda dan pedagang kaki lima yang menjajakan aneka makanan Kulon Progo.

Baca juga: Pencinta Hewan Soroti Maraknya Kucing Diracun di Balikpapan

Dalam perkembangannya, keberadaan burung menemui tantangan sehingga perkembang biak dan penambahannya tidak pesat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com