Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film "Gadih Basanai", Kisah Cinta Segitiga yang Tampilkan Keindahan Alam dan Budaya Minang

Kompas.com - 17/12/2020, 16:22 WIB
Perdana Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

"Ending film sangat menyedihkan dan bisa membuat penonton terisak tangis. Gadih Basanai akhirnya menemukan Sutan Ali Amat yang meninggal dunia," kata Sutan.

Diperankan pemain lokal

Sutradara film, Jay Abi mengatakan, film tersebut diperankan oleh pemain lokal dari ISI Padang Panjang dan anggota DPR RI.

Gadih Basanai diperankan oleh Wulan Dewa Gugat (mahasiswi ISI), Sutan Ali Amat diperankan Abdul Hanif (ISI), Rajo Angek diperankan Wendy HS (dosen ISI), Puti Ambun Sari diperankan Lisda Rawdha (anggota DPR RI) dan Puti Karimato diperankan Reza Afre (ISI)

"Durasi film selama 90 menit dengan dialog full berbahasa Minang dan pakai substitle bahasa Indonesia," kata Jay.

Pemilihan dialog berbahasa Minang, kata Jay, untuk mengentalkan budaya Minang sehingga film tersebut menjadi kuat dan penonton benar-benar terasa berada di Minang.

Promosi pariwisata

Sementara itu, anggota DPR RI asal Sumbar Lisda Rawdha yang juga sebagai pemeran dalam film itu mengatakan, film tersebut sangat kental mengisahkan kehidupan masyarakat Minang.

Selain menampilkan keindahan alam Pesisir Selatan, film ini juga mempromosikan kesenian musik tradisional rabab yang terkenal di Pesisir Selatan.

"Kita sangat apresiasi dengan diangkatnya cerita rakyat Pesisir Selatan ke layar lebar. Ini tentu akan berpengaruh positif bagi pariwisata Pesisir Selatan," kata Lisda.

Lisda mengatakan, lokasi syuting di kawasan Mandeh, Carocok dan lainnya membuat film ini secara tidak langsung menjadi ajang promosi pariwisata.

"Betapa indahnya kawasan Mandeh dan Pantai Carocok akan tergambar di film ini sehingga akan membuat Pesisir Selatan lebih terkenal seperti film Laskar Pelangi yang mempromosikan Bangka Belitung," kata Lisda yang merupakan istri Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni.

Lisda mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi film tersebut.

Setelah film itu sukses tayang perdana di bioskop XXI Padang, Lisda berharap film itu dapat diterima masyarakat di mana pun berada.

"Jika film ini laris tentu pariwisata Pesisir Selatan juga mendapat untung," kata Lisda.

Hasil penelitian sejak tahun 2018

Rektor ISI Novesar Jamarun mengatakan, film itu diangkat berawal dari penelitian Kementerian Pendidikan Nasional yang dilakukan dosen ISI.

"Film ini kerja sama Kementerian Pendidikan Nasional, ISI dan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Awalnya dari penelitian, kemudian diangkat menjadi film," kata Novesar.

Novesar mengatakan, penelitian dilakukan sejak tahun 2018 lalu, kemudian diangkat menjadi film pada tahun ini.

Baca juga: Film Jamal, Kisah Tentang Janda Malaysia di Lombok

Novesar berharap film tersebut bisa memberikan kontribusi besar, terutama bagi pariwisata dan industri film di Sumbar.

"Banyak manfaatnya. Bisa mengangkat industri film kita. Dulu ada film Siti Nurbaya yang juga diangkat dari cerita rakyat. Kemudian bagi pariwisata juga menjadi promosi tersendiri," kata Novesar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com