Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Denpasar, Suara Golput Lebih Banyak dari Paslon yang Unggul, KPU Sebut karena Efek Pendemi

Kompas.com - 17/12/2020, 08:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Di Pilkada Denpasar, angka pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya lebih banyak (golput) dibandingkan suara pasangan calon yang unggul.

Hal tersebut disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Denpasar saat rapat pleno rekapitulasi pada Rabu (16/12/2020).

Berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi Pilkada Denpasar, pasangan yang unggul, Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa meraup 184.655 suara.

Baca juga: Pilkada Denpasar, Jumlah Suara Golput Lebih Banyak dari Paslon yang Unggul

Sedangkanpaslon nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara, yang didukung Golkar, Nasdem, dan Demokrat, mengantongi 42.730 atau 19 persen suara.

Berdasarkan data dari KPU Denpasar, jumlah daftar pemilih tetap di pilkada sebanyak 444.929 orang.

Namun, hanya 239.325 orang atau 54 persen pemilih yang menggunakan suaranya di tempat pemungutan suara (TPS).

Baca juga: KPU Denpasar Musnahkan 2.056 Surat Suara yang Rusak dan Berlebih

Tercatat, sebanyak 205.604 warga atau 46 persen dari jumlah DPT yang golput.

Sehingga angka golput lebih banyak dari jumlah suara paslon yang unggul Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa.

Dampak dari pandemi

Sementara itu Ketua KPU Denpasar Wayan Arsa Jaya mengakui ada penurunan partisipasi warga untuk datang ke TPS pada Pilkada Serentak 2020.

Menurutnya saat Pilkada 2020, tingkat pemilih di Denpasar hanya 54 persen.

"Pilwali 2015 lalu tingkat partisipasinya 56 persen kemudian terjadi penurunan hari ini menjadi 54 persen," kata Wayan usai rapat pleno rekapitulasi di Hotel Inna Bali Heritage, Denpasar, Rabu (16/12/2020).

Baca juga: Ini Misi Paslon Jaya-Wira dan Amerta soal Membangkitkan Ekonomi Kota Denpasar Saat Covid-19

Ia megatakan konsdisi pandemi Covid-19 mempengaruhi jumlah warga yang datang ke TPS.

Hal itu terjadi karena berdasarkan faktor psikologis, warga khawatir dengan penularan Covid-19.

Padahal ia mengklaim, KPU sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu warga juga banyak yang tetap bekerja di hari pemilihan.

"Meski diliburkan, kita lihat mungkin masih ada yang bekerja di tempat yang jauh dari kota Denpasar," kata dia.

Baca juga: Pemilu bagi Pasien Covid-19 Denpasar, Petugas Langsung Datangi Ruang Isolasi

Wayan juga mengatakan faktor lainnya yang membut warga tidak memlih adalah secara administratif banyak warga yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Denpasar tinggal di luar kota.

"Ini menjadi catatan kami dalam pemutakhitan data pemilih berikutnya untuk memingkatkan partisipasi," jelas Wayan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com