Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Warga yang Gizi Buruk dan Tinggal di Gubuk Reyot, Ini Kata Pemda Sumba Barat Daya

Kompas.com - 16/12/2020, 21:27 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TAMBOLAKA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Sekda Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) Bernardus Bulu mengatakan, pemerintah daerah tersebut akan lebih memperhatikan secara serius penanganan dan pencegahan gizi buruk di wilayah itu.

Hal tersebut menanggapi kasus gizi buruk yang menimpa Dominggus Japa Loka (17) dan Ferdianus Bali Mema (15), di Kampung Rada Loko, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Sumba Barat Daya.

"Ini menjadi bagian dari program yang akan diperhatikan penuh oleh pemerintah kabupaten. Apalagi, bupati sekarang melalui program Tujuh Jembatan Emas, salah satunya adalah desa sehat," kata Bernardus, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Rabu (16/12/2020).

"Pada satu sisi kami berterima kasih terhadap informasi ini. Tetapi, pada sisi yang lain, tentu kami akan melakukan pembenahan-pembenahan dan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya di lapangan," ujar Bernardus.

Baca juga: Derita Regina, 2 Anaknya Menderita Gizi Buruk, Makan Hanya Sekali Sehari dan Tinggal di Gubuk

Sejauh ini, Pemda Sumba Barat Daya, Pemerintah Provinsi NTT, dan pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) terus bekerja untuk menekan kasus gizi buruk di daerah itu.

"Seluruh kecamatan di Kabupaten Sumba Barat Daya, itu menjadi perhatian kami untuk stunting ini. Karena ya, saya kira kita ikuti bersama, satu bulan yang lalu Menko PMK datang berkunjung ke daerah ini. Khusus untuk melihat dari dekat situasi kondisi penanganan stunting di Kabupaten (Sumba Barat Daya)," kata Bernardus.

Ia menuturkan, pemerintah daerah akan segera memberikan bantuan konkret bagi Regina Deta Karere, ibu dari Dominggus Japa Loka dan Ferdianus Bali Mema.

"Tentu nanti akan ada bantuan konkret untuk mengatasi dulu persoalan yang mereka (Regina Deta Karere dan anaknya) hadapi saat ini. Begitu ya," ungkap Bernardus.

Pemda juga akan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk memberikan bantuan rumah layak huni kepada Regina Deta Karere dan anaknya.

"Nanti kami sinkronkan dulu dengan program kecamatan dan desa. Tetapi, jelas ini akan menjadi perhatian. Karena usulan-usulan seperti ini, itu datangnya dari desa, kecamatan. Dan, kemudian nanti akan dilaksanakan oleh unit-unit atau OPD terkait," pungkas Bernardus.

Sebelumnya diberitakan, Regina Deta Karere (38) harus menerima kenyataan pahit setelah putra sulungnya, Dominggus Japa Loka, meninggal akibat gizi buruk kronis.

Baca juga: Regina dan Harapan yang Hilang sejak Sang Anak Sulung Berpulang...

Dominggus meninggal saat mendapat perawatan medis di RSUP Sanglah, Denpasar, Provinsi Bali, pada Kamis (10/12/2020).

Regina merawat anak keduanya, Ferdianus Bali Mema, yang menderita kelumpuhan akibat gizi buruk dan infeksi lutut sejak tiga bulan lalu.

Regina dan anaknya merupakan warga Kampung Rada Loko, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com