YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sejumlah pengungsi di Desa Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sempat kembali ke Dusun Kalitengah Lor yang masuk daerah bahaya erupsi Gunung Merapi.
Mereka meninggalkan barak pengungsian karena takut setelah beredar hoaks ada pengungsi di Glagaharjo ada yang positif Covid-19.
"Dua hari lalu memang ada pengungsi yang kembali ke atas," ujar Kasi Pemerintahan Desa Glagaharjo Heri Prasetya saat ditemui di barak pengungsian, Selasa (15/12/2020).
Baca juga: Pengungsi Merapi Nyoblos Pilkada Sleman: Saya Tak Bisa Baca, Ya Asal Dicoblos Saja
Heri menyampaikan pengungsi yang meninggalkan barak pengungsian dan kembali ke Kalitengah Lor merupakan ibu yang memiliki anak usia balita.
Sedangkan untuk lansia tetap bertahan di Barak Pengungsian Glagaharjo.
"Saya lihat ke tempat khusus ibu dan balita, tinggal dua orang pengungsi. Lainya ternyata mereka kembali ke atas," kata Heri.
Menurutnya, sejak Sabtu (12/12/2020) sempat beredar kabar yang menyebutkan di Barak Pengungsian Glagaharjo ada yang terpapar Covid-19.
Kabar itu membuat para pengungsi merasa khawatir. Bahkan ibu yang memiliki anak usia balita memilih untuk meninggalkan barak pengungsian dan kembali ke Kalitengah Lor.
"Informasi itu membuat pengungsi resah dan memilih kembali ke atas karena takut," urainya.
Baca juga: Intensitas Gempa Gunung Merapi pada Pekan Ini Menurun
Terkait hal tersebut, Pemerintah Desa Glagaharjo langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Cangkringan, Sleman.
Hasilnya, dipastikan isu tersebut tidak benar. Pasalnya, tidak ada catatan warga Glagaharjo terpapar Covid-19.