Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pemancing Nekat Loncat dari Tebing, Jatuh Tenggelam, Akhirnya Ditemukan Tewas

Kompas.com - 15/12/2020, 18:03 WIB
Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Dua pemancing asal Bengkulu yang hilang akibat terseret arus sungai, ditemukan sudah meninggal dunia.

Dua orang korban meninggal dunia yakni Beko Meypiando (25) dan Adi Suryo Nugroho (22) warga Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu.

Mereka tenggelam karena terbawa arus pada Kamis (10/12/2020) sekitar pukul 02.30 WIB di Sungai Ladi, Desa Sungai Tebal, Kec Lembah Masurai, Merangin, Jambi.

"Dua orang pemancing yang tenggelam di sungai, sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Plt Kepala BPBD Merangin, Syafri melalui pesan singkat, Selasa (15/12/2020).

Baca juga: Polisi Sebut Jenazah di Pantai Mutiara adalah Pemancing yang Hilang Terseret Ombak

Nekat meloncat

Dia mengatakan tiga orang pemancing yakni Niko, Adi dan Beko akan berangkat dengan menurun tebing setinggi 40 meter dengan menggunakan tali dari rotan.

Sayangnya, rotan yang digunakan untuk turun, tidak sampai ke dasar, sehingga Adi dan Beko kompak untuk terjun ke tengah sungai.

"Kurangnya itu sekitar 10 meter. Maka mereka meloncat ke tengah sungai dengan arus deras dan dalam serta berbatu," kata Syafri menjelaskan.

Setelah melihat temannya jatuh ke dalam sungai, Niko yang masih berada di atas tebing melapor ke warga.

Baca juga: Main Perahu di Rawa Pening tapi Tiba-tiba Bocor, Pemancing Tewas Tenggelam

Kedalaman sungai 7 meter

Atas laporan itu, BPBD Merangin menurunkan tim reaksi cepat gabungan dari Merangin dan Kerinci, Minggu (13/12/2020) dengan jarak tempuh empat jam perjalanan dengan menyusuri jalan perbukitan yang tinggi dan tanjakan yang sangat terjal.

Kedua korban berhasil ditemukan oleh warga setempat dalam kondisi telah meninggal dunia.

Jarak ditemukan jasad korban sekitar 80 meter dari lokasi tenggelam dengan kedalaman sungai tujuh meter.

 

Jenazah diangkat ke atas tebing setinggi 40 meter

Selanjutnya korban dievakuasi bersama tim gabungan, ke atas tebing setinggi 40 meter dengan memakai tali.

"Karena medan perbukitan, maka jenazah korban harus ditandu dengan jarak tempuh jalan kaki, selama satu jam ke pondok korban," kata Syafri lagi.

Kemudian mereka istirahat, esok harinya, tim kembali membawa jenazah ke desa terdekat dengan ditandu, jarak tempuhnya delapan jam berjalan kaki.

"Pada pukul 22.00 Wib korban sampai ke rumah keluarga yang berada di Sungai Tebal. Dan langsung dimandikan, dikapani dan disolatkan," kata dia.

Setelah usai, pada pukul 1 dinihari, jenazah korban diberangkatkan ke rumah duka, Bengkulu dengan ambulans

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com