Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Rumah Sakit Anggap Pasien Positif Covid-19, Ganjar: Laporkan ke Saya!

Kompas.com - 15/12/2020, 16:55 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada warganya untuk melapor jika diperlakukan seperti pasien yang positif Covid-19 oleh rumah sakit.

Hal tersebut menyusul adanya laporan kasus seorang wanita warga Gombong, Kebumen yang diunggah melalui akun Facebook Sulis Tyowati Sidareja Kunci ditujukan kepada Ganjar.

Dalam video berdurasi 6,25 menit, Sulis menyampaikan penyesalannya atas tudingan salah satu rumah sakit di Kebumen terhadap anggota keluarganya karena dinyatakan terpapar Covid-19.

Sulis menceritakan peristiwa bermula selepas ayahnya meninggal dunia dan dimakamkan sesuai prosedur Covid-19.

Baca juga: Dari Oknum Bidan Tak Pakai Masker Muncul Klaster RS di Kabupaten Semarang, Kadis Kesehatan: Harus Disiplin

Padahal, ayahnya meninggal dunia bukan karena Covid-19 melainkan memiliki riwayat penyakit asma yang sudah lama diderita.

Bahkan, saat prosesi pemakaman tidak ada tetangga yang bersedia membantu untuk memandikan jenazah.

Selepas kejadian tersebut, Sulis dan keluarga merasa dikucilkan oleh warga sekitar.

Video yang diunggah itu pun menjadi viral di media sosial dan menuai beragam komentar dari warganet.

Mendapati laporan tersebut, Ganjar mengaku sudah menghubungi lewat sambungan telepon dan menerjunkan tim untuk menyelesaikan kasus tersebut.

"Sudah saya clearance saya sampaikan sudah ada tim saya minta untuk turun," jelas Ganjar, Selasa (15/12/2020).

Ganjar meminta pihak rumah sakit menyampaikan secara terbuka hanya kepada keluarga terkait status pasien.

"Teman teman yang kelola di rumah sakit dan dinas kesehatan di manapun kalau ada datanya jangan dikeluarkan apalagi terkait pasien. Negatif atau positif itu hak pasien. Kedua, rumah sakit harus sampaikan terbuka, kalau positif ya positif, tapi jangan ada yang menyampaikan di luar," ucapnya.

Baca juga: Video Viral Curhat Perempuan pada Ganjar, Bapaknya Meninggal karena Asma Dimakamkan Protokol Covid-19

Ganjar meminta kepada perangkat desa atau tokoh masyarakat untuk membantu agar tidak ada stigmasisasi dalam kasus tersebut.

"Lurahnya, RT-nya, tokohnya ayo dong bareng-bareng jangan kasih stigma. Maka kalau ada yang merasa diperlakukan layaknya pasien positif lapor kepada saya. Saya cek saya bikinin tim, saya audit," pungkasnya.

Setelah ditelepon Ganjar selama 45 menit, Sulis pun merasa lega dan menyatakan persoalan sudah clear.

"Dengan datangnya video ini saya ingin menyampaikan bahwa masalah yang kemarin di video saya sudah clear sudah diklarifikasi Pak Ganjar langsung. Saya ucapkan terima kasih Pak Ganjar sudah mendengarkan keluh kesah saya rakyat kecil ini. Semoga ke depannya jauh lebih baik," tandasnya.

Selain itu, dia juga mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Ganjar yang diberikan untuk ibunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com