SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menegaskan pemudik yang nekat pulang pada libur akhir tahun 2020 tetap dikarantina selama 14 hari di Solo Technopark.
Tetapi, wisatawan yang datang untuk liburan ke Solo masih diperbolehkan dan tidak akan dikarantina.
Rudy punya alasan mengapa pemudik yang pulang ke Solo tetap dikarantina, sedangkan wisatawan tidak.
"Kalau pemudik tidurnya di keluarga kok (rumah). Kalau wisatawan tidurnya pasti di hotel. Bedanya di situ," katanya kepada Kompas.com di Balai Kota Solo, Selasa (15/12/2020).
Baca juga: Tunggu Regulasi, Karantina Pemudik di Solo Baru Dimulai Jumat Depan
Menurutnya, pemudik yang pulang ke Solo memiliki tujuan bertemu keluarga sehingga dikhawatirkan akan membawa virus yang dapat menyebabkan terjadinya penularan di lingkungan keluarga.
"Jadi, kalau memang wisatawan itu mesti tidurnya di hotel. Silakan di hotel. Tapi kalau mudik itu tidurnya di keluarga. Di situ ada Jogo Tonggo pasti akan dilaporkan ke Satgas Covid-19 sehingga dijemput untuk dikarantina (di Solo Technopark)," sambung dia.
Rudy mengimbau wisatawan yang berniat datang ke Solo untuk berwisata tetap harus menerapkan protokol kesehatan ketat, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
Wisatawan juga diharuskan untuk membawa surat hasil rapid test maupun swab test.
"3M tetap. Membawa surat rapid dan swab untuk hotelnya sendiri. Kalau ada pertanyaan (dari petugas hotel) dia sudah persiapan sendiri," tandasnya.
Baca juga: Warga Takut Tertular Covid-19, Walkot Solo Usir Saksi Bajo dari Luar Kota
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Solo Hasta Gunawan mengatakan, para wisatawan yang berniat datang ke Solo hanya untuk wisata dan kegiatan lainnya masih diperbolehkan dan tidak akan dikarantina.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan