Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Seekor Owa Mati Diduga akibat Diadu dengan Anjing di Rumah Kapolres, Ini Faktanya

Kompas.com - 15/12/2020, 13:07 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seekor satwa langka jenis owa ungko bermain dengan seekor anjing hingga akhirnya mati menjadi viral di media sosial.

Video itu beredar di media sosial setelah diunggah oleh Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko.

Indra sempat merawat owa tersebut selama beberapa hari, sebelum akhirnya mati.

Indra juga membagikan video saat ia menguburkan owa tersebut.

Baca juga: BKSDA Terima Owa Langka dari Warga, Pemilik Mengaku Tidak Tega

Namun, setelah video itu viral, banyak orang yang salah persepsi dan berkomentar miring mengenai matinya owa tersebut.

Untuk itu, Indra menghapus kembali video dari media sosialnya.

Saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Indra Wijatmiko tidak menampik kejadian itu.

Namun, ia tidak bersedia berkomentar lebih jauh.

"Masalah itu sudah selesai, kan udah dirilis sama Polda Riau. Intinya masalahnya sudah kelar," ucap Indra, saat dikonfirmasi, Selasa (15/12/2020).

Baca juga: Detik-detik Kebakaran Penginapan, 6 Pengunjung Terjebak hingga Tewas

Duduk perkara kasus owa mati

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Sunarto menceritakan, owa tersebut awalnya ditemukan oleh Bripda Jos, selaku ajudan Kapolres Pelalawan, saat lari sore pada Selasa (1/12/2020).

Ketika itu, Bripda Jos melihat sebuah karung di pinggir jalan dalam kondisi terikat.

"Setelah dibukanya karung itu, ternyata berisi seekor satwa sejenis monyet," ujar Sunarto dalam wawancara kepada Kompas.com, Selasa.

Kondisi owa ketika itu tidak dalam kondisi sehat. Lalu, owa dibawa pulang oleh Bripda Jos untuk dilaporkan ke Kapolres Pelalawan.

 

Selanjutnya, karena kondisi owa tidak sehat, Kapolres Pelalawan memerintahkan ajudannya untuk membawa owa ungko ke dokter hewan agar diperiksa kesehatannya.

"Setelah dicek, ternyata owa ini ada luka di tangan dan pahanya, serta mengalami diare. Kemudian diberikan obat agar owa sembuh kembali," sebut Sunarto.

Usai diobati, owa itu dibawa kembali ke kediaman Kapolres Pelalawan.

Namun, kondisi owa belum tampak stabil.

Selama empat hari setelah itu, Kapolres menyuruh ajudannya untuk membawa owa kembali ke dokter hewan yang lain.

Saat itu, owa diberikan obat dan vitamin.

Selama merawat owa, menurut Sunarto, Kapolres Pelalawan berusaha memulihkan kondisi owa dengan cara diajak bermain bersama seekor anjing.

Kapolres Pelalawan juga merekam video saat owa dimainkan bersama anjing tersebut.

Lalu, pada Sabtu (5/12/2020), menurut Sunarto, owa itu akhirnya mati dan dikuburkan.

Sunarto mengakui bahwa ada salah persepsi tentang video owa yang mati tersebut.

Sejumlah netizen beranggapan bahwa owa mati setelah diadu dengan anjing.

"Dalam video yang beredar itu, sebenarnya bagian dari upaya Kapolres Pelalawan memulihkan psikis hewan dan membantu kesembuhannya. Jadi, perlu saya luruskan bahwa hewan owa itu mati bukan karena setelah diadu sama anjing. Kita juga tidak tahu entah siapa yang berpersepsi seperti itu," kata Sunarto.

"Jadi sudah clear, ya. Masalah ini kita juga tidak melakukan pemanggilan terhadap Kapolres Pelalawan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com