Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal 4.000 Kotak Amal Sumber Dana Kelompok Radikal di Lampung, Tidak Ditemukan di Masjid dan Mushala

Kompas.com - 15/12/2020, 08:28 WIB
Rachmawati

Editor

"Kemudian untuk menggaji para pemimpin markaziyah JI. Terakhir, untuk pembelian persenjataan dan bahan peledak yang akan digunakan organisasi JI," tuturnya.

Baca juga: Polri Ungkap Modus Lain Pendanaan Teroris JI, Penyalahgunaan Kotak Amal

Tidak ditemukan di masjid dan mushala

Dewan Masjid Indonesia di Lampung angkat suara terkait kabar 4.000 kotak amal milik kelompok radikal tersebar di wilayah Lampung.

Menurut Ketua Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK DMI) Lampung, Gus Dimyathi, 4.000 kotak amal tersebut tidak ditemukan di area masjid dan mushala.

“Kami memastikan, kotak amal yang ada di masjid dan mushala, itu klir,” kata Dimyathi saat dihubungi, Senin (14/12/2020).

Kotak amal itu tersebar di minimarket,” kata Dimyathi.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Kelompok JI di Palembang dan Riau

“Ini yang harus dijelaskan di publik, yang 4.000 (kotak amal) itu bukan di masjid dan mushala,” kata Dimyathi.

Hal yang sama juga dingkapkan Kepala Badan Kesbangpol Lampung, Firsada.

Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait dugaan kotak amal yang digunakan untuk sumber pendanaan kelompok radikal.

Baca juga: Diduga Terlibat Teroris JI, Bos Konter HP di Palembang Ditangkap

Selain itu pihaknya sudah memerika data yayasan ataupun ormas yang tercantum di tiap kotak amal yang dianggap mencurigakan.

“Kami sedang memeriksa apakah bentuk kotak amal itu disalahgunakan oleh ormas tertentu,” kata Firsada.

“Kami akan pastikan apakah terdaftar di Kemenkumham atau Kemendagri dan juga apakah terdata di kami,” kata Firsada.

Baca juga: Dalam Sebulan, 24 Petinggi dan Anggota Kelompok JI Diringkus Densus 88

Tersebar di mini market hingga rumah makan

Ilustrasi uang Dok. Kredivo Ilustrasi uang
Ketua Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK DMI) Lampung, Gus Dimyathi mengatakan ada sejumlah ciri dari kotak amal yang mencurigakan.

Ia menyebut kotak amal tersebut biasanya kamuflase sumbangan untuk yatim pitau, bencana alam, dan pembangunan masjid,

“Biasanya kotak amal ini ditemukan di rumah makan, minimarket, toko kelontong, sampai di pom bensin,” kata Dimyathi.

Ia menjelaskan jika kotak amal itu untuk sumbangan pondok pesantren, maka masyarakat bisa melihat Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP).

Baca juga: Densus 88 Tangkap Seorang Pimpinan Donatur Kelompok Teroris JI

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com