Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Pilkada di Kabupaten Serang dan Purbalingga, Jadi Zona Merah hingga 2 Timses Meninggal Terpapar Covid-19

Kompas.com - 15/12/2020, 06:41 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejak sepekan terakhir, penambahan jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Serang didominasi dari klaster Pilkada 2020.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Banten, dr Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan. Senin (14/12/2020).

Ia mengatakan penambahan pasien Covid-19 dari klaster pilkada menjadikan Kabupaten Serang menjadi zona merah.

Baca juga: Muncul Klaster Pilkada di Banten, Kabupaten Serang Jadi Zona Merah Covid-19

Tak hanya Kabupaten Serang. Ati menyebut klaster pilkada juga muncul di Tangerang Selatan, Cilegon dan Pandeglang yang juga menggelar Pilkada.

"Di Tangsel dan Pandeglang juga (muncul klaster Pilkada. Tangsel kan masih zona merah, di Pandeglang dan Cilegon pun penilaian zona risikonya angkanya lebih kecil dibanding minggu lalu," ujar Ati.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Banten mengatakan, klaster Pilkada muncul bukan saat hari pemungutan pada 9 Desember 2020.

Baca juga: 5 Bapaslon Langgar Protokol Kesehatan, KPU Khawatir Muncul Klaster Pilkada di Banten

Namun klaster muncul sejak tahapan pilkada seperti deklarasi, pendaftaran, kampanye, dan tahapan.

"Pilkada kan ada prosesnya. Bukan hanya waktu pencoblosan saja," tegas Ati.

Sementara itu pada September 2020 lalu, Bawaslu Provinsi Banten mencatat ada lima bakal pasangan calon yang melanggar protokol kesehatan saat daftar Pilkada 2020.

Baca juga: PSBB Banten Akan Kembali Diperpanjang, Ini Penjelasan Gubernur

Kelima bapaslon itu yakni Muhammad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di Pilkada Tangsel.

Paslom Irna Narulita-Tanto Warsono Arban dan Thoni Fathoni Mukson-Imat Tamamy Syam di Pilkada Pandeglang.

Kemudian pasangan Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa di Pilkada Serang. Lalu yang terakhir adalah pasangan Iye Iman Rohiman-Awab di Pilkada Cilegon.

Baca juga: Terjadi Kerumunan Pertandingan Sepak Bola, Polda Banten Evaluasi Bawahan

Di Purbalingga, timses hingga petugas KPU terpapar

Petugas RSUD Panti Nugroho melakukan disinfeksi Kompleks Rumah Dinas Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (14/12/2020).KOMPAS.COM/MOHAMAD IQBAL FAHMI Petugas RSUD Panti Nugroho melakukan disinfeksi Kompleks Rumah Dinas Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (14/12/2020).
Pilkada di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah juga memicu klaster baru.

Muncullnya klaster pilkada berawal dari meninggalnya dua orang tim suskses salah satu pasangan calon karena terpapar Covid-19.

Petugas kemudian melakukan tracing dan mengambil swab. Hasilnya salah satu calon terkonfrmasi positif Covid-19 dan ia menjalani perawatan.

Dari hasil tracing juga diketahui satu orang staf KPU Purbalingga yang bertugas di penjagaan ikut terpapar Covid-19.

Baca juga: Klaster Pilkada Purbalingga Meluas, dari Paslon, Tim Sukses, hingga Petugas KPU Positif Covid-19

Dinas Kesehatan kemudian memperluas tracing kepada tim sukses dan keluarga paslon.

"Rombongan tim sukses kami ambil 14 (swab) hasilnya 3 orang positif. Dari rombongan keluarga paslon kami ambil 8 (swab) dan hasilnya 2 positif, satu ASN dan istrinya," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono pada Jumat (30/10/2020).

Hanung mengungkapkan, akibat peningkatan kasus positif, status Kabupaten Purbalingga naik menjadi zona merah.

"Terakhir tadi siang kami sudah swab di salah satu posko tim sukses, total sampel 9 orang, tinggal menunggu hasil," terangnya.

Baca juga: Tak Terlihat Usai Daftar ke KPU, Satu Paslon Pilkada Purbalingga Ternyata Positif Covid-19

Sementara itu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, Muhammad Sulhan Fauzi- Zaini Makarim Supriyatno (Oji-Zaini) akhirnya muncul ke publik pada Minggu (4/10/2020).

Mereka mengaku sempat menjalani isolasi di tempat berbeda karena terpapar Covid-19.

Iji mengatakan, ia dan pasangannya awalnya merasa tidak sehat setelah mengikuti agenda pendaftaran di KPU pada 6 September 2020.

"Kegiatan jelang proses pendaftaran ke KPU memang sangat padat. Wajar sekali kondisi kesehatan kita para calon jadi turun karena letih. Nah, setelah kegiatan-kegiatan selesai, saya rasa kelelahan biasa tapi ya kok ndak hilang-hilang", ujar Oji.

Baca juga: Istri Positif Covid-19, Suami Bupati Purbalingga: Alhamdulillah Hasil Swab Saya Negatif

Sementara itu, setelah mengetahui Oji positif, Zaini berinisiatif melakukan tes swab di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto pada 15 September 2020.

"Hasil tes swab saya ternyata positif pada sore harinya yang disampaikan dari tenaga medis. Namun, alhamdulillah istri saya dinyatakan negatif. Saya pun disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah saya yang masih kosong," ujar Zaini.

Mereka dinyatakan sembuh setelah melakukan tes swab lanjutan dan kembali mengikuti tahapan pilkada.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rasyid Ridho, M Iqbal Fahmi, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Aprillia Ika, Farid Assifa, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com