Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghitungan Suara Pilkada di Papua Paling Lambat, Ini Penjelasan KPU

Kompas.com - 14/12/2020, 14:58 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Penghitungan suara pada Pilkada Serentak 2020 di Provinsi Papua masih tertinggal dibanding daerah lain di Indonesia.

Real count yang ditampilkan dalam laman daring resmi KPU menunjukkan masih ada empat dari 10 kabupaten di Papua yang telah melakukan penungutan suara, hasil hitung cepatnya belum masuk sama sekali.

Empat kabupaten yang dimaksud adalah Yahukimo, Mamberamo Raya, Yalimo, dan Pegunungan Bintang.

Sementara itu, dari enam kabupaten yang hasil pemungutan suaranya sudah masuk hitung cepat KPU, Merauke menjadi kabupaten dengan data terbanyak, mencapai 45,40 persen.

Baca juga: Hari Ini 10 TPS di Papua Gelar PSU, Ini Penyebabnya

Mengenai keterlambatan data tersebut, Ketua KPU Papua Theodorus Kossay menuturkan, hal itu terjadi karena dua hal.

Kedua hal itu yakni masalah minimnya jaringan telekomunikasi dan petugas KPPS yang tidak memiliki fasilitas perangkat elektronik yang memadai.

"Itu karena banyak TPS yang lokasinya tidak ada sinyal dan banyak juga anggota KPPS yang tidak punya HP Android," kata Theodorus, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (14/12/2020).

Menurut dia, hal ini telah diketahui dan dilaporkan sebelum pelaksanaan Pilkada.

Baca juga: Bawaslu Papua Ancam Rekomendasikan PSU jika Pilkada di Yalimo dengan Sistem Noken

Oleh karenanya, para petugas KPPS telah dilatih untuk mengisi data secara manual.

Theodorus menegaskan, hingga kini, belum ada kabupaten penyelenggara Pilkada di Papua yang mulai melakukan pleno.

"Batas waktu pleno tingkat distrik hari ini, jadi hari ini semua harus selesai dan segera pleno tingkat kabupaten," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com