Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indahnya Toleransi, Remaja Muslim Bantu Hias Pohon Natal di Salatiga

Kompas.com - 14/12/2020, 13:12 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com- Saling menghargai antarumat beragama menjadi kekuatan Salatiga sebagai kota toleran se-Indonesia.

Perbedaan keyakinan tak menghalangi mereka untuk saling membantu untuk merayakan hari besar keagamaan.

Seperti yang ditunjukkan warga Jalan Pudaksari, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir.

Selama empat tahun terakhir, para pemuda setiap menjelang Natal kerap gotong royong menghias pohon cemara berukuran besar yang ada di halaman rumah Sapto Winasis.

"Dulu pohon cemara ini masih pendek, tapi sekarang tingginya sekitar lima meter," terangnya saat ditemui, Minggu (13/12/2020).

Baca juga: Imbauan Kepala Daerah Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2020 di Tengah Pandemi

Sapto mengatakan, rutinitas menghias pohon cemara itu dilakukan bersama dengan remaja Muslim.

"Kami itu semua teman sejak kecil, jadi tolong-menolong. Pengerjaan butuh waktu sekitar satu minggu, karena dihias saat semua pulang kerja," katanya.

Sebagian pemuda mengecat bola, memasang hiasan di pohon, serta memasang lampu dan jaringan listrik.

"Susah-susah gampang, karena pohon tidak dipotong dulu, jadi apa adanya langsung dihias," kata Sapto.

Dia mengungkapkan, saat awalnya beberapa hiasan yang dipasang sempat hilang.

"Karena pohon berada di pinggir jalan persis, biasa ada tangan-tangan iseng. Tapi tidak masalah, kami pasang hiasan lagi dan semua, termasuk tetangga saling menjaga," paparnya.

Baca juga: Ini 6 Point Penting Surat Edaran Risma Jelang Natal dan Cuti Bersama di Surabaya

Teman Sapto, Rubiyanto, mengatakan, meski berawal dari iseng, saat ini hiasan pohon natal itu tetap digarap serius.

"Apalagi saat ini masa pandemi, tentu tempat-tempat umum yang biasa memasang hiasan pohon natal berkurang," ungkapnya.

Dia mengakui, setelah ada pohon natal di depan rumah Sapto, beberapa orang memanfaatkannya untuk berswafoto.

"Tidak masalah, karena kami menghias pohon ini bukan untuk kami sendiri, tapi untuk mengabarkan pada semua bahwa Salatiga adalah kota yang damai dan rukun," kata Rubiyanto.

Rubiyanto menambahkan, saat adzan berkumandang, aktivitas menghias pohon natal dihentikan sementara.

"Jika ada adzan dan saudara Muslim hendak shalat, kami hentikan menghias. Setelahnya kami lanjutkan dan teman-teman malah ikut nongkrong bersama memberi ide," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com