Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sulsel Tegaskan 2 Event di Makassar yang Timbulkan Kerumunan Tak Berizin

Kompas.com - 14/12/2020, 09:15 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menegaskan bahwa dua event yang digelar di Kota Makassar tidak mengantongi izin dan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan telah diminta untuk dibatalkan.

Juru Bicara Gubernur Sulsel, Veronica Moniaga yang dikonfirmasi, Minggu (13/12/2020) mengatakan, lomba lari maraton yang digelar di Monumen Mandala memang sebelumnya mengundang Nurdin Abdullah untuk memberikan sambutan.

Namun, Gubernur Sulsel tidak menghadiri acara itu dan Nurdin Abdullah meminta agar acara tersebut dibatalkan.

“Acara di Monumen Mandala itu, memang mengundang Gubernur Sulsel untuk membawakan sambutan.  Namun ditolak oleh Gubernur Sulsel, karena acara tersebut dapat menimbulkan kerumunan. Bahkan Gubernur Sulsel meminta acara tersebut dibatalkan, namun pihak panitia tetap saja melaksanakan,” kata Veronica.  

Baca juga: Dua Event di Makassar Digelar Bersamaan, Timbulkan Kerumunan Massa Tanpa Protokol Kesehatan

Veronica mengungkapkan, Nurdin Abdullah sempat mengonfirmasi acara lomba lari maraton di Monumen Mandala tersebut ke Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin.

“Pak Gubernur Sulsel sempat konfirmasi ke Wali Kota Makassar, katanya acara itu tidak berizin.  Jadi pihak panitia tidak mengantongi izin keramaian. Pak Gubernur Sulsel meminta acara tersebut dibatalkan, tapi pihak panitia tetap saja menggelar acara tersebut,” jelasnya.

Terkait event lainnya yakni lomba renang di Pantai Losari, lanjut Veronica, Nurdin Abdullah mengaku tidak mengetahui acara tersebut.

“Kalau kegiatan lainnya di Makassar, pak Gubernur tidak mengetahuinya. Coba konfirmasi ke Pemerintah Kota Makassar,” jelasnya.

Saat ditanya terkait pembangkangan yang dilakukan penitia pelaksaan beberapa event di Makassar, Veronica belum bisa memastikan langkah tegas selanjutnya yang diambil oleh Gubernur Sulsel.

“Saya coba koordinasi dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Makassar dan Sulsel dulu ya, apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan setelah terjadinya kerumunan massa dua event itu,” tambahnya.

Baca juga: Pos Polisi di Makassar Dilempar Bom Molotov, Ditemukan Surat Berisi Ancaman

Sementara itu, Kasubag Humas Pemkot Makassar, Hamzah Bakri Muhammad yang dikonfirmasi membantah jika event tersebut digelar oleh Pemkot Makassar.

Dia pun tidak mengetahui adanya event tersebut dan belum mengetahui apakah berizin atau tidak.

“Dua event itu bukan Pemkot Makassar yang gelar, karena tidak ada dalam agenda. Kalau kegiatan-kegiatan rangkaian HUT Makassar sudah selesai dan tidak menimbulkan kerumunan massa. Saya tidak tau kalau Pemprov Sulsel yang punya kegiatan,” bantahnya. 

Sebelumnya telah diberitakan, dua event digelar di Kota Makassar secara bersamaan, Minggu (13/12/2020), hingga menimbulkan kerumunan massa tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Event yang digelar secara bersamaan di Kota Makassar yakni lomba lari maraton yang mengambil start dan finish di Monumen Mandala serta event lomba renang di Pantai Losari. 

Lomba lari maraton ini dihadiri 750 peserta dengan biaya pendaftaran Rp 100.000 dengan total hadiah yang disediakan sebesar Rp 50 Juta oleh panitia.

Sementara itu, lomba renang di Pantai Losari ini pun diikuti ratusan peserta yang start-nya di Pantai Losari hingga finish di Pulau Lae-lae.

Dua event tersebut pun menimbulkan keramaian dan kerumunan peserta. Nampak pula, tidak ada penerapan protokol kesehatan seperti jaga jarak, mengenakan maske

Event yang digelar di Kota Makassar yang menimbulkan kerumunan massa ini pun sempat direkam secara langsung oleh masyarakat dan diunggah di media sosial Facebook. Bahkan, video tersebut menuai berbagai komentar dan kecaman dari netizen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com