Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] DPO Kasus Korupsi Ditangkap Usai Kabur 3 Tahun Jadi TKI ke Dubai | Pengantin Perempuan Histeris Didatangi Mantan

Kompas.com - 14/12/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Di Sulawesi Barat, seorang perempuan buronan kasus korupsi bernama Jumiati ditangkap oleh petugas Kejaksaan Tinggi Sulbar.

Ia dibekuk setelah sempat melarikan diri ke Dubai dan menjadi TKI di sana selama tiga tahun.

Sedangkan di Bulukumba, seorang ibu hamil bernama Hartina meninggal dunia setelah ditolak oleh tujuh rumah sakit.

Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Hartina sempat mengalami kejang-kejang.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:

Baca juga: Gigit Tangan Warga hingga Hampir Putus, Buaya Muara di Palu Disebut Makin Banyak dan Agresif, Ini Analisisnya

1. Kisah Jumiati, DPO kasus korupsi yang kabur tiga tahun jadi TKI di Dubai

Tim Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat menangkap Jumiati, buronan kasus korupsi dana simpan pinjam yang sempat kabur ke Dubai selama tiga tahun. Jumiati ditangkap di rumahnya, Polewali Mandar, Kamis (10/12/2020).KOMPAS.COM/JUNAEDI Tim Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat menangkap Jumiati, buronan kasus korupsi dana simpan pinjam yang sempat kabur ke Dubai selama tiga tahun. Jumiati ditangkap di rumahnya, Polewali Mandar, Kamis (10/12/2020).
Berstatus buron selama tiga tahun, Jumiati, seorang terpidana kasus korupsi dana simpan pinjam kini ditangkap.

Jumiati sebelumnya divonis 1 tahun 8 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Mamuju pada tahun 2017.

Selama tiga tahun pelariannya, Jumiati menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Dubai.

Penangkapan Jumiati bermula dari pemantauan media sosialnya.

Dari media sosial tersebut, Jumiati diketahui berada di Polewali Mandar.

Tak butuh waktu lama, Kejati Sulbar langsung bergerak menangkap perempuan tersebut.

Baca juga: 3 Tahun Kabur ke Dubai, Buronan Kasus Korupsi Dana Simpan Pinjam Akhirnya Ditangkap

Ilustrasi hamilShutterstock Ilustrasi hamil

2. Ibu hamil meninggal setelah ditolak 7 rumah sakit, ini ceritanya

Seorang ibu hamil di Bulukumba bernama Hartina meembuskan napas terakhirnya setelah ditolak oleh tujuh rumah sakit ketika hendak melahirkan.

Haerul, perwakilan dari keluarga mengatakan, mulanya Hartina akan melahirkan pada Rabu (9/12/2020).

Saat itu kondisi Hartina kejang-kejang. Saat dibawa ke rumah sakit, Hartina ditolak.

Awalnya, mereka membawa Hartina ke Puskesmas Bontobangun lalu Hartina dirujuk ke RSUD Bantaeng.

"Tapi baru di pintu masuk RSUD Bantaeng, sudah ditolak. Akhirnya dibawa ke RS Jeneponto dan RS Takalar, namun kembali ditolak," kata Haerul saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (12/12/2020).

Mereka lalu menuju RS Labuang Baji yang ada di Kota Makassar.

"Karena ditolak di rumah sakit daerah, makanya ke RS Labuang Baji Makassar. Tapi ditolak lagi karena tidak ada hasil rapid test. Lalu dilarikan ke RS Kartini, ditolak karena tidak ada ICU, dan dilarikan ke RS Ananda, ditolak lagi," kata dia.

Hartina lalu dibawa ke RS Plamonia, kemudian ditangani di RS Wahidin dan meninggal dunia.

"Memang di Plamonia ditolong, tapi tidak diturunkan ke ruangan. Akhirnya Hartina dilarikan ke RS Wahidin. Baru tiba di ruangan bersalin, sementara ditangani beberapa menit, meninggal dunia," kata Haerul.

Terhadap kejadian yang menimpa Hartina, Haerul mengaku kecewa.

"Pihak RS tidak punya hati nurani, bagaimana perasaanya kalau keluarganya yang mengalami hal yang sama," kata dia.

Baca juga: Cerita Pilu Hartina Hamil Tua Meninggal Bersama Sang Janin, Kejang dan Ditolak 7 Rumah Sakit

3. Risma keluarkan SE jelang natal dan cuti bersama

Wali Kota Surabaya Tri RismahariniKOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengeluarkan dua surat edaran (SE) untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

SE itu masing-masing ditujukan pada penanggung jawab, pemberi kerja dan pengelola tempat kerja.

Kemudian satu SE lainnya ditujukan untuk pemilik atau pengelola kos, hotel, apartemen dan pengembang atau pengelola perumahan.

"Sehubungan masih dalam masa pandemi Covid-19, maka diimbau kepada seluruh pekerja/karyawan untuk tidak melakukan perjalanan liburan ke luar kota Surabaya, serta tetap berkumpul bersama keluarga di tempat tinggal masing-masing," kata Risma dalam SE yang diterima Kompas.com, Sabtu (12/12/2020).

Kemudian, bagi pekerja atau karyawan yang melakukan perjalanan ke luar Kota Surabaya lebih dari 3 hari, wajib untuk menunjukkan hasil tes swab negatif pada saat datang ke Surabaya.

Baca juga: Risma Keluarkan Surat Edaran Menjelang Natal dan Cuti Bersama, Ini Isinya

 

tangkapan layar Viral Pengantin Perempuan Menangis Histeris Saat Sang Mantan Datang ke Acara Resepsi.KOMPAS.COM/IDHAM KHALID tangkapan layar Viral Pengantin Perempuan Menangis Histeris Saat Sang Mantan Datang ke Acara Resepsi.
4. Pengantin perempuan menangis histeris saat didatangi mantan di resepsi nikahnya

Di Lombok Timur, seorang pengantin perempuan menangis histeris karena sang mantan datang ke resepsi pernikahannya.

Video saat sang pengantin menjerit-jerit direkam oleh seseorang hingga viral di media sosial.

Menurut keterangan mantan pengantin perempuan, Dayat dirinya memang diundang di acara itu.

"Saya dayang di sana berdasarkan karena undangan, saya hargai. Saya datang juga bersamaan dengan keluarganya mempelai cewek," ucap Dayat.

Dayat mengatakan memiliki niat baik untuk mengucapkan selamat.

"Niat saya baik datang ke sana, malah saya rela lho dari Lombok Barat sampai Lombok Timur, demi melihat kedua mempelai bahagia tersenyum manis keluar dari bibirnya, dan saya juga ikut senang jika dia senang atau bahagia," kata Dayat.

Baca juga: Viral Video Pengantin Perempuan Menangis Histeris Saat Mantan Datang di Resepsi, Ini Kisahnya

5. Video viral turis asing ceburkan motor ke laut

Ilustrasi laut, samudra, lautan Ilustrasi laut, samudra, lautan
Polisi menyelidiki video viral warga negara asing (WNA) yang menceburkan diri dengan sepeda motor.

Lokasi kejadian diketahui berada di Pelabuhan Tanah Ampo, Karangasem, Bali yang ternyata sudah lama tutup.

Polisi menyayangkan aksi dua orang turis asing tersebut.

Sebab dengan menceburkan sepeda motor, dikhawatirkan terjadi pencemaran di laut.

"Kami tak tahu videonya kapan, baru diviralkan videonya itu ya baru seminggu kemarin. Karena tak ada siapa-siapa di sana, pelabuhan juga sudah lama tutup, dulu untuk kapal pesiar kemudian tutup," kata dia, saat dihubungi, Minggu (13/12/2020).

Polisi berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengecek video itu.

"Kami koordinasi dengan dinas pariwisata dan pemda untuk menyelidiki, benar enggak ada motor di dasar," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Junaedi, Nurwahidah, Ghinan Salman, Idham Khalid, Imam Rosidn | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Abba Gabrilin, Robertus Belarminus, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com