Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada 2020 Kota Metro Lampung, Calon Perseorangan Ungguli 3 Calon dari Parpol

Kompas.com - 13/12/2020, 19:02 WIB
Tri Purna Jaya,
Khairina

Tim Redaksi


LAMPUNG, KOMPAS.com – Tiga pasangan calon (paslon) yang diusung partai politik tidak mampu berkutik dalam mendulang suara di Pilkada 2020 Kota Metro, Lampung.

Perolehan suara paslon yang diusung partai politik ini tertinggal dari calon perseorangan di pilkada 2020 tersebut.

Berdasarkan data real count sementara yang diunggah di laman https://pilkada2020.kpu.go.id pada Minggu (13/12/2020) pukul 17.00 WIB, paslon perserorangan yakni Wahdi – Qomaru Zaman mengungguli tiga paslon lain.

Baca juga: Unggul Hitung Cepat di Pilkada Lampung Timur, Paslon Ini Minta Pendukung Tidak Euforia

Paslon nomor urut 1 ini mendapatkan perolehan suara mencapai 29,2 persen di 227 TPS yang sudah dihitung, dari total 310 TPS di lima kecamatan, atau sekitar 73,23 persen suara.

Perolehan suara terbanyak kedua diraih oleh paslon nomor urut 4, Anna Morinda – Fritz Akhmad Nuzir yang tertinggal tipis oleh paslon perseorangan tersebut.

Pasangan Anna – Fritz yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Demokrat ini meraih perolehan suara mencapai 27,6 persen.

Paslon lain yang juga diusung oleh partai politik yakni, paslon nomor urut 3, Ampian Bustami –Rudy Santoso juga tidak mampu mendulang suara.

Pasangan yang diusung Golkar, PKB, dan PAN ini hanya mampu mendulang 23,2 persen suara.

Begitu juga dengan paslon yang diusung PKS dan Partai Nasdem, Ahmad Mufti Salim – Saleh Chandra Pahlawan. Pasangan ini hanya mampu mendapatkan suara sebanyak 20,0 persen.

Baca juga: 1.533 Petugas KPPS Lampung Reaktif Covid-19, Bukannya Langsung Swab Malah Rapid Test Ulang

Unggulnya calon perseorangan di atas dominasi partai politik ini dianggap sebagai fenomena yang baru kali ini terjadi di Kota Metro dan Provinsi Lampung.

Pengamat Politik dan Akademisi asal Kota Metro, Oki Hajiansyah Wahab mengatakan, kemenangan pasangan calon perseorangan ini cukup mengejutkan.

“Calon independen yang tadinya kurang diperhitungkan berhasil mengalahkan dominasi calon yang dimajukan partai-partai besar,” kata Oki, Minggu (13/12/2020).

Oki menyebutkan, kinerja tim pemenangan yang bertemu dengan ketidakpuasan warga atas kinerja kader-kader partai selama ini, terakumulasi menjadi dukungan terhadap calon independen yang kebetulan juga memiliki sumber daya yang cukup.

“Hal ini menunjukan warga Metro memiliki karakteristik yang khusus terkait pilihan-pilihan politiknya,” kata Oki.

Oki menambahkan, yang tidak kalah penting juga ketika calon independen yang tidak memiliki beban besar menggerakan mesin partai, berhasil mengoptimalkannya dengan memberikan perhatian lebih kepada para pemilih yang mengalami kesulitan ekonomi di masa pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com