Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kakek Disabilitas Semangat Mencoblos di Pilkada Sumbar: Saya Tak Mau Kehilangan Hak Pilih

Kompas.com - 13/12/2020, 17:34 WIB
Perdana Putra,
Khairina

Tim Redaksi

"Kalau sakit sudah lama karena asam urat. Tapi baru beberapa bulan yang lalu benar-benar tidak bisa berjalan," kata Dahlan.

Sejak istrinya meninggal beberapa tahun lalu, Dahlan hidup sendiri di rumah.

Semua dikerjakan sendiri, mulai dari mencuci, memasak hingga membersihkan rumah.

"Semua saya kerjakan sendiri sejak istri meninggal beberapa tahun lalu. Anak-anak semuanya sudah tidak ada di rumah. Mereka tinggal di rumah masing-masing," kata Dahlan.

"Ada anak yang tinggal dekat rumah. Laki-laki. Dia yang sering datang melihat dan membawa makanan," lanjut Dahlan.

Baca juga: Perjuangan Petugas Pembawa Logistik Pilkada, Jalan Kaki 8 Jam Menuju Dusun Terpencil

Menurut Dahlan, satu suara dari dirinya dinilai sangat menentukan. Namun yang paling penting, kata Dahlan adalah partisipasinya.

"Saya sendiri sudah begini tetap semangat mencoblos. Harusnya mereka yang sehat datang ke TPS menggunakan hak pilihnya. Sebagai warga negara yang baik harus begitu," kata Dahlan.

Didatangi petugas

Ketua KPU Pesisir Selatan Epaldi Bahar mengatakan pihaknya tidak mau menghilangkan hak suara pemilih hanya karena sakit dan tidak bisa datang ke TPS.

Pihaknya sudah menginstruksikan jajaran KPPS untuk menjemput bola datang ke rumah pemilih yang tidak bisa datang ke TPS.

Di Pesisir Selatan tercatat ada 1.398 pemilih disabilitas. Sebagian dari mereka ada yang datang langsung ke TPS.

"Bagi yang tidak bisa ke TPS, kita jemput bola datang ke rumah pemilih seperti yang dilakukan di TPS 03 Barung-Barung Belantai tadi," kata Epaldi didampingi Komisioner Medo Patria.

Epaldi mengatakan untuk TPS 03 tersebut ada tiga pemilih yang didatangi petugas untuk menggunakan hak pilihnya.

PSU dilaksanakan di TPS 03 tersebut karena ada 2 pemilih tidak sah yang menggunakan hak suaranya di TPS tersebut.

"Ada 2 pemilih yang menggunakan hak pilih namun alamat KTP nya tidak di daerah tersebut. Kemudian dia tidak ada surat panggilan, namun sudah lama tinggal di dekat TPS tersebut," kata Epaldi.

Dalam PSU tersebut, pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Nasrul Abit-Indra Catri unggul telak dengan 93 suara diikuti Mahyeldi-Audy Joinaldy dengan 15 suara, Mulyadi-Ali Mukhni 3 suara dan Fakhrizal-Genius Umar 1 suara.

Jumlah pemilih mengalami penurunan. Sebelum PSU tercatat ada 191 pemilih dari 346 orang yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Saat PSU jumlah pemilih mengalami penurunan menjadi 115 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com