Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

705 Pasien Covid-19 Tanpa Gejala di Sleman Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

Kompas.com - 13/12/2020, 16:48 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar pasien positif Covid-19 tanpa gejala (asimtomatik) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjalani isolasi mandiri di rumah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mencatat setidaknya ada 705 orang yang memilih menjalani isolasi mandiri.

Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, data sampai 11 Desember 2020 jumlah kasus positif ada 3.514. Dari jumlah itu 83 persen asimtomatik, 11,3 persen gejala ringan, gejala sedang 1,79 persen dan gejala berat 3,81 persen.

"J umlah kasus konfirmasi positif aktif ada 954. Ini sangat tinggi, hampir seribu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo dalam jumpa pers secara daring, Sabtu (12/12/2020).

Baca juga: Bawaslu Sleman Malah Sibuk Tertibkan APK pada Hari Pencoblosan

Dari jumlah kasus positif aktif tersebut yang dirawat di rumah sakit ada 173 orang. Sedangkan yang isolasi di fasilitas kesehatan darurat Covid yakni di Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang ada 76 orang.

Diungkapkanya memang sebagian besar masyarakat di Sleman yang positif Covid-19 memilih isolasi mandiri dibandingkan isolasi di fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. Isolasi mandiri ini untuk asimtomatik dan gejala ringan.

"Cukup mengejutkan ini yang isolasi mandiri ada 705," tegasnya.

Menurutnya rata-rata yang meminta izin untuk isolasi mandiri lebih karena alasan kenyamanan. Mereka merasa nyaman ketika berada di rumah.

"Di rumah ada yang mengawasi dari keluarganya sendiri. Mereka meyakinkan mempunyai fasilitas yang memungkinkan untuk isolasi mandiri," urainya.

Terkait pengawasan bagi yang isolasi mandiri harus melibatkan tetangga dan dibawah koordinasi satgas Covid tingkat padukuhan. Kemudian, harus ada izin dari Rukun Tetangga (RT).

Baca juga: Bawaslu: Di Sleman, Ada TPS yang Tak Punya Bilik Khusus bagi Pemilih Bersuhu Tubuh Tinggi

"Kami dari Puskesmas memantau secara daring, mengecek apakah ada gejala. Kalau ada gejala, dari petugas kesehatan akan dijemput untuk diantar ke Puskesmas atau rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut," tandasnya.

Joko Hastaryo menuturkan penerapan prosedur isolasi mandiri ini harus benar-benar dijalankan. Sebab jika tidak, konsekuensinya akan menambah jumlah kasus positif Covid-19.

"Konsekuensinya menambah jumlah kasus, karena Satu orang kasus di Sleman itu bisa menularkan kepada tiga orang disekitarnya, angka reproduksi kita sekitar 2,6," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com