Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Oknum Bidan Tak Pakai Masker Muncul Klaster RS di Kabupaten Semarang, Kadis Kesehatan: Harus Disiplin

Kompas.com - 13/12/2020, 13:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kepala Dinas Kabupaten Semarang Ani Raharjo mengatakan ada klaster rumah sakit di wilayahnya yang muncul karena oknum bidan enggan menggunakan masker saat bertugas.

Hal tersebut disampaikan Ani saat Musyawarah Cabang ke-17 Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Semarang pada Sabtu (12/12/2020).

Ia mengatakan tak segan untuk mencabut izin praktik bidan jika diketahui melanggar protokol kesehatan.

Baca juga: Abaikan Protokol Kesehatan, Izin Operasional Bidan Terancam Dicopot

Terkait oknum bidan yang tak menggunakan masker saat bertugas, Ani mengaku telah menegur oknum tersebut.

"Angka kasus baru Covid-19 masih cukup tinggi. Para nakes termasuk bidan harus disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Ani dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Pilkada Kabupaten Semarang Berjalan Lancar dan Sesuai Prokes Covid-19

Imbau gunakan APD saat layani pasien

Sementara Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Jawa Tengah, Sumiarsih mengimbau para bidan menggunakan alat pelindung diri (APD) saat melayani pasien.

Selain untuk menjaga kesehatan sendiri, juga untuk melindungi para pasien yang berada dalam kondisi lemah imunitasnya.

"Pandemi Covid-19 ini menguji ketahanan sistem pelayanan kesehatan kita. Karenanya para bidan diimbau memberikan pelayanan yang aman dan nyaman termasuk menggunakan APD,” ujar dia.

Baca juga: Unik, TPS di Semarang Ini Berkonsep Pernikahan Jawa hingga Wayang Orang

Sumiarsih menuturkan, telah dilakukan revisi standar pelayanan dan kompetensi bidan sebagai hasil musyawarah daerah (Musda) IBI Jateng beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan revisi standar pelayanan tersebut untuk menjaga eksistensi bidan yang profesional dan berwawasan global.

Rumusan itu dapat menjadi acuan penyusunan program kerja bidan di tingkat kabupaten dan kota.

Sementara itu Ketua IBI Kabupaten Semarang, Sundari mengatakan, saat ini anggotanya sebanyak 900 orang dan selama kepemimpinannya, telah dilakukan sosialisasi dan penerapan standar pelayanan kebidanan sesuai UU Nomor 4 Tahun 2019.

Baca juga: Gegara Banjir, Pengiriman Logistik Pilkada Kabupaten Semarang Lewat Demak

Pada muscab kali ini, lanjutnya, ada enam calon ketua yang mengikuti pemilihan. Mereka berasal dari perwakilan ranting Tengaran, Sumowono, Bergas, Ambarawa dan Tuntang.

“Kami berharap pengurus baru nantinya dapat menjadikan bidan sebagai profesi yang lebih bermartabat,” ujar dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dian Ade Permana | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com